REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan pada Selasa (21/11/2023), jumlah bantuan kemanusiaan yang diberikan ke Jalur Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung dinilai tidak mencukupi. Dia menyatakan, situasi saat ini menunjukkan betapa buruknya dampak yang ada jika mengikuti jalan yang mengabaikan hukum internasional.
"Kita sudah melihat dampak kemanusiaan yang sangat besar di Jalur Gaza. Volume bantuan kemanusiaan yang masuk jelas tidak mencukupi, dan lembaga-lembaga yang terlibat dalam bantuan kemanusiaan di PBB sudah membunyikan alarm,” kata Lavrov dalam pertemuan dengan beberapa rekannya dari negara-negara Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Moskow dikutip dari Anadolu Agency.
Lavrov menegaskan kembali kecaman Rusia terhadap terorisme dalam semua manifestasinya. Namun dia juga menggarisbawahi perlunya memerangi terorisme dengan menggunakan metode yang tidak menggunakan bentuk hukuman kolektif dan melanggar norma-norma hukum kemanusiaan internasional.
Menteri luar negeri Rusia menyerukan dimulainya kembali proses perdamaian sesuai dasar yang diakui secara internasional. Upaya ini harus merujuk pada kesepakatan dalam kerangka PBB dan Inisiatif Perdamaian Arab pada 2002.