REPUBLIKA.CO.ID,MANILA—Raksasa pembuat mobil listrik China BYD meluncurkan Atto 3 di Filipina. Siaran pers BYD, kemarin, menyebutkan peluncuran dilakukan pada 17 November dengan mitra diler lokal AC Motor, anak perusahaan Grup Ayala yang berspesialisasi dalam otomotif.

BYD menawarkan dua versi Atto 3 di Filipina -- versi kisaran standar dan versi jarak jauh -- dengan harga masing-masing 1.598.000 peso Filipina (28.830 dolar AS setara dengan Rp 444 juta dengan kurs Rp 15.400 per dolar AS) dan 1.798.000 peso Filipina.

“Strategi penetapan harga ini mempertimbangkan permintaan dan daya beli pasar Filipina, di mana BYD berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi dan terjangkau bagi konsumen lokal,” kata perusahaan tersebut.

Atto 3 dikenal sebagai Yuan Plus di China dan diluncurkan pada 19 Februari 2022. Model tersebut merupakan SUV pertama dari platform serba listrik BYD, e-platform 3.0, dan yang pertama dibuat untuk pasar global.

Bersamaan dengan peluncurannya di China, model ini juga dibuka untuk pra-penjualan di Australia dengan nama Atto 3. Penamaan Atto terinspirasi oleh Attodetik, satuan skala waktu terkecil dalam fisika.

Atto 3 terus terjual dengan baik di wilayah seperti Thailand, Singapura, Selandia Baru dan Brasil, kata BYD pada konferensi investor pada tanggal 15 November, seraya menambahkan bahwa mereka akan meluncurkan sejumlah model kendaraan listrik yang sangat kompetitif di pasar global.

“Sebagai model global pertama BYD, Atto 3 telah terjual lebih dari 500 ribu unit di seluruh dunia,” kata James Ng, manajer umum BYD Filipina dan Singapura.

BYD menjalin kemitraan dengan Ayala pada bulan Agustus, dan AC Motors akan bertanggung jawab atas penjualan dan pemeliharaan model BYD di Filipina melalui jaringan penjualannya.

Selain Atto 3, AC Motors juga akan memperkenalkan tiga model BYD tambahan di Filipina -- Han EV, Tang EV, dan Dolphin. Atto 3 melakukan debut lokalnya pada KTT Kendaraan Listrik Filipina yang diadakan bulan lalu.

BYD menjual 301.833 kendaraan listrik pada bulan Oktober, termasuk 30.521 unit yang dijual di luar negeri, menurut angka yang dirilis awal bulan ini. Dari Januari hingga Oktober, BYD menjual 176.041 kendaraan listrik ke luar negeri.

Sementara untuk masuk ke Indonesia, sumber Republika.co.id menyebutkan BYD mulai tahun depan akan mulai melakukan perakitan mobilnya. “Namun yang dirakit tersebut adalah kendaraan niaga seperti bus bukan mobil penumpang,” ujar sumber tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika