REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menyatakan, bakal menyosialisasikan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) syariah. Selama ini masih ada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang enggan memanfaatkan KUR karena masalah riba.
"Itu kita sosialisasikan skema KUR syariah, jadi semua bisa akses. Karena persoalan riba kan sensitif, jadi dengan KUR syariah masalah itu bisa cepat selesai," ujar Deputi Usaha Mikro Yulius saat ditanya Republika di Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Meski KUR syariah baru diadakan, kata dia, sudah terealisasi. Saat ini ada 12 penyalur KUR syariah meliputi Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Aceh Syariah, PT Pegadaian Syariah, Bank Sinarmas Syariah, serta sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD).
"Masih banyak yang enggak tahu ada KUR syariah. Kita punya KUR syariah silakan akses," tuturnya.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), realisasi penyaluran KUR syariah sudah sebesar Rp 17,89 triliun per 21 November 2023. Total penerima atau debiturnya sebanyak 443.484.
BSI menjadi penyalur KUR syariah terbanyak dengan total penyaluran sebesar Rp 11,23 triliun. Disusul Pegadaian syariah sebesar Rp 3,08 triliun dan BPD Riau Kepri Syariah sebanyak Rp 1,12 triliun.
Sementara secara keseluruhan, target atau plafon KUR Tahun 2023 sebesar Rp 297 triliun. Lalu total realisasi penyalurannya sampai 20 November tahun ini sebesar Rp 218,40 triliun atau sebesar 73,54 persen dari target.