Rabu 22 Nov 2023 11:16 WIB

Polisi Usut Temuan Kerangka Perempuan Dicor Semen di Blitar

Mayat tersebut ditemukan dicor dengan kedalaman 1,5 meter.

Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota mengusut temuan mayat dicor dengan semen. Ilustrasi.
Foto: Republika/Prayogi
Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota mengusut temuan mayat dicor dengan semen. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota mengusut temuan mayat dicor dengan semen di sebuah rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jatim.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo Pambudi Sukarno, mengatakan penemuan itu berawal saat seseorang yang telah membeli rumah bekas akan melakukan renovasi rumahnya. Yang bersangkutan curiga dengan salah satu kamar yang dikunci.

Baca Juga

Pemilik rumah baru membuka paksa ruangan tersebut, dan menemukan bekas galian yang dicor. "Ditemukan tengkorak, ada tulang belulang manusia. Ini ditemukan di rumah, sebelumnya kosong mau direnovasi. Ada satu bagian kamar dikunci gembok. Saat dibongkar ada cor-coran, penasaran dibongkar ada tulang," katanya di Blitar.

Mayat tersebut ditemukan dicor dengan kedalaman 1,5 meter dengan menggunakan semen. Saat ditemukan, tubuhnya tinggal kerangka saja.

Pihaknya belum bisa memastikan apakah korban yang ditemukan itu adalah korban pembunuhan atau bukan. Saat ini, Polres Blitar Kota sudah koordinasi dengan pihak RS Bhayangkara Kediri untuk proses autopsi.

"Kami belum bisa bicara bahwa ini pembunuhan atau bukan. Namun, kami sudah menghubungi dari tim forensik dan labfor. Diambil sampel-nya," tegas dia.

Pihaknya juga terus mengusut identitas korban. Selain itu, petugas juga sudah merencanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) sehingga ada gambaran terkait dengan kasus tersebut.

"Kami belum pastikan, yang jelas berbagai macam kemungkinan bisa terjadi. Ini sambil menunggu olah TKP," kata dia.

Sementara itu, dokter dari RS Bhayangkara Kediri dr Tutik Purnawati menambahkan dari hasil pemeriksaan yang tim medis lakukan, diketahui kerangka itu adalah milik seorang perempuan. Hal tersebut dari gambar tulang belulang korban.

"Dari gambaran tulang belulang dan bagian jaringan yang kami temukan, kerangkanya perempuan, usia di bawah 25 tahun," ujar dr Tutik.

Ia juga menambahkan, korban dipendam sekitar setahun sampai 1,5 tahun dan baru ditemukan saat ini. Petugas juga masih berupaya untuk mengidentifikasi bagian jaringan lainnya, sehingga bisa membantu mengusut identitas korban.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement