REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi mengatakan, terdapat peran krusial teknologi dalam transformasi perbankan, terutama dengan dominasi generasi Z, Y, dan X. Hasil survei menyoroti pentingnya perbankan online dan investasi tanpa pertemuan tatap muka. Segmen muda diperkirakan akan berkontribusi hingga 75 persen dari total pendapatan bank pada 2030.
Oleh karenanya, BSI terus berinovasi dan melakukan transformasi digital, salah satunya lewat BSI Mobile untuk memberikan solusi komprehensif bagi kebutuhan harian pelanggan yang dapat mencakup aspek keuangan, spiritual, gaya hidup, dan sosial. BSI juga terus memperluas penyediaan layanan ATM, EDC, dan QRIS untuk memudahkan seluruh transaksi nasabah.
“Ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung seluruh ekosistem ekonomi Islam, menjadikan keuangan Islam lebih relevan untuk kehidupan sehari-hari,” ujar Hery di hadapan para mahasiswa Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Selasa (21/11/2023).
Per September 2023, BSI berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu dari sepuluh bank terbesar di Indonesia. Dalam pencapaian tersebut, BSI menempati peringkat ketujuh berdasarkan total aset dengan pertumbuhan sebesar 14,23 persen. Selain itu, bank ini mengukir prestasi sebagai peringkat keenam dalam hal pembiayaan dengan pertumbuhan yang signifikan mencapai 16,26 persen, dan menempati peringkat kelima dalam hal tabungan. Pencapaian luar biasa juga terlihat dalam pertumbuhan laba bersih yang mencapai 31,03 persen, menjadikan BSI sebagai salah satu pemimpin di sektor tersebut.
Dalam kancah perbankan syariah global, BSI saat ini berada di posisi ke-13 secara global. BSI sendiri saat ini telah melakukan ekspansi global dengan membuka cabang di Dubai dan memiliki rencana ekspansi di Arab Saudi, termasuk Jeddah, Mekkah, dan Madinah. Ini diharapkan dapat diselesaikan pada tahun depan, dan mendukung terwujudnya visi dan ambisi BSI untuk menjadi Top 10 Global Islamic Bank.
Dalam konteks domestik, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia merupakan satu-satunya bank syariah yang berada di KBMI 3 dengan total aset Rp 33,57 triliun. “Dengan 87 persen populasi Indonesia mengidentifikasi diri sebagai Muslim dan 46 persen menyatakan preferensi kuat terhadap produk syariah, bank-bank syariah terutama BSI siap untuk mengembangkan peran mereka di Indonesia,” kata Hery.
Dengan meningkatnya preferensi terhadap perbankan syariah di kalangan nasabah, BSI memperluas fokus lebih dari sekedar individu untuk mencakup nasabah korporasi dan komersial, tapi juga memanfaatkan karyawan atau ekosistem mereka untuk peluang cross-selling. Di BSI sendiri, Hery mengatakan, perusahaan memiliki preferensi dalam memberikan layanan keuangan bagi haji dan umrah. Volume transaksi pembayaran umrah dan haji sudah menguasai pangsa pasar sebesar 85 persen.
“Oleh karena itu, kami menawarkan solusi komprehensif bagi umat Islam di negara ini, yang mencakup pengelolaan kas dan pembiayaan, termasuk memfasilitasi transaksi bisnis melalui layanan panggilan dan penawaran,” kata Hery.