REPUBLIKA.CO.ID, MONZA -- Penyerang Monza Papu Gomez mendapatkan hukuman larangan bermain selama dua tahun karena doping. Namun, masih banyak kebingunan tentang mengapa dia mendapatkan sanksi tersebut.
Dilansir dari Football Italia, Rabu (22/11/2023), Gomez diketahui meminun sirup obat batuk yang biasa dikonsumsi anaknya. Penyebab kelalaian tersebut bocor ke media Spanyol.
Tes doping Gomez yang gagal terjadi pada 2022 sebelum pergi ke Piala Dunia 2022 bersama Argentina. Ketika itu, Gomez masih berseragam Sevilla. Namun, larangan tersebut baru diberlakukan beberapa hari setelah ia bergabung dengan klub Serie A Monza sebagai pemain bebas transfer pada Oktober 2023.
Gomez selalu bersikukuh bahwa hasil tes positif tersebut disebabkan oleh sirup obat batuk yang diberikan kepada anaknya. Kini situs Spanyol Relevo mengeklaim bahwa pembelaannya sedikit lebih spesifik, yaitu dengan menyalahkan istrinya Linda Raff karena memberinya sesendok sirup obat batuk yang mengandung zat terlarang terbutaline.
Surat kepada Komisi Anti-Doping Spanyol dikatakan menjelaskan Gomez pulang ke rumah dari pelatihan dengan batuk parah. Pada larut malam, istrinya memberikan sesendok kecil sirup yang biasa diberikan kepada anak mereka.
Gomez melakukan pembelaan. Ia berharap untuk pada pasal 10.5 peraturan Anti-Doping Dunia, yang mengizinkan 'kontaminasi makanan atau minuman atlet yang disebabkan oleh pasangannya.'
Namun, badan antidoping tetap memberikan sanksi dan bersikeras bahwa sirup bukan termasuk makanan atau minuman, melainkan obat terlarang dikonsumsi bagi atlet.
“Bukannya menunjukkan tidak adanya rasa bersalah, pembelaan ini menunjukkan kurangnya tindakan pencegahan yang normal dan diperlukan bagi seorang atlet profesional tingkat atas sehingga larangan dua tahun diberlakukan karena 'kelalaian' besar," tulis relevo.