Rabu 22 Nov 2023 12:38 WIB

Dua Bocah Naik Motor dari Madura Tujuan Jakarta Hanya Berbekal Rp 100 Ribu

Mereka sudah berkendara ratusan kilometer dari Sampang hingga Tengaran.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Orang tua bocah asal Sampang saat menjemput anak mereka di Mapolsek Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (20/11) malam.
Foto: Dokumen
Orang tua bocah asal Sampang saat menjemput anak mereka di Mapolsek Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (20/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dua bocah asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, nekat berboncengan sepeda motor meninggalkan kampung mereka dengan tujuan Jakarta. Keduanya sudah sampai di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sebelum kemudian dihentikan oleh anggota Unit Lantas Polsek Tengaran, yang sedang melaksanakan pengamanan arus lalu lintas di pagi hari.

Keduanya tidak memakai helm dan sepeda motor yang mereka kendarai, juga tidak dilengkapi dengan nomor polisi kendaraan serta spion. Mereka tidak dapat menunjukkan surat-surat kendaraan jenis Honda Beat tersebut.

Awalnya petugas mengira kedua bocah tersebut merupakan warga setempat. Namun setelah diminta keterangannya, ternyata keduanya merupakan warga Desa/Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura.

Yang membuat polisi terheran-heran, kedua bocah tersebut, Muhamad Zaki (11) dan Dauril (10), hanya bercelana pendek dan juga tidak mengenakan jaket pelindung badan, meski berkendara ratusan kilometer dari Sampang hingga Tengaran.

Ihwal ini dibenarkan oleh Kapolsek Tengaran, AKP Supeno, yang dikonfirmasi di Ungaran. “Itu Senin (20/11) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, saat kedua bocah tersebut melintas di Simpang Klero, Tengaran,” jelasnya.

Dari keterangan yang disampaikan kepada polisi, Muhamad Zaki merupakan murid SDN Pengarengan 2, Pengarengan. Sedangkan Dauril merupakan murid MI Miftakhul Ulum Pengarengan.

Keduanya mengaku bersepeda motor dengan tujuan Jakarta untuk mengunjungi sudaranya. Mereka berangkat dari Sampang pada Ahad (19/11) pukul 13.00 WIB hanya berbekal uang Rp 100 ribu dan membawa sebuah handphone.

“Keduanya dihentikan petugas Unit Lantas Polsek Tengaran saat melintas di Jalan Utama Semarang-Solo di wilayah Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, pada Senin pagi pukul 07.00 WIB,” ungkapnya.

Awalnya, lanjut Supeno, jajarannya kesulitan menghubungi keluarga kedua bocah ini. Namun setelah anggotanya mengecek ponsel itu ditemukan nomor kontak salah satu guru di SDN Pengarengan 2.

Dari petunjuk inilah, polisi kemudian bisa menghubungi dan berkomunikasi langsung dengan kedua orang tua bocah tersebut di Sampang, sekaligus menjelaskan bahwa keberadaan kedua anak ini dalam kondisi baik di Mapolsek Tengaran.

Dari komunikasi dengan orang tua bocah ini pula terungkap, keduanya pergi meninggalkan Sampang dengan tujuan Jakarta tanpa memberi tahu keluarga masing-masing.

Selama berada di Mapolsek Tengaran, polisi tidak menindak atau menilang pengendara anak ini. Anggota Polsek Tengaran justru menghibur dan mengajak bermain keduanya sambil memberikan edukasi bahaya berkendara di jalan raya bagi anak-anak.

Keduanya, baru dijemput oleh orang tua masing-masing di Maposek Tengaran pada Senin malam pukul 23.00 WIB sebelum akhirnya dibawa pulang kembali ke Sampang berikut sepeda motor yang dikendarai kedua bocah ini.

Atas kejadian itu, Supeno mengingatkan kepada seluruh orang tua agar mengawasi anak-anaknya. “Terutama tidak membiarkan anak yang masih di bawah umur mengendarai kendaraan sendiri tanpa pengawasan orang tua,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement