REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan asisten Erik ten Hag, Aron Winter, buka-bukaan perihal sikap koleganya. Ia merasa mengetahui banyak hal mengenai karakteristik pelatih Manchester United (MU) itu.
Keduanya pernah bekerja sama di Ajax Amsterdam. Tepatnya dari 2017 hingga 2019. Selama periode tersebut, Winter mengenal sosok Ten Hag.
"Saat dia mendapat kritik, dia tidak menyukainya, tapi dia tahu apa yang dia lakukan," kata sosok yang kini membesut tim nasional Suriname itu, dikutip dari mirror.co.uk, Rabu (22/11/2023).
Ia menjelaskan maksud pernyataannya. Menurut Winter, Ten Hag hanya mencoba fokus. Sehingga enggan membuang energi menghadapi suara-suara dari berbagai kalangan.
Apalagi ketika berkarier di Inggris. Banyak mata melihat. Tak hanya pundit dan komentator, tapi juga pendukung.
"Jika Anda mendengarkan semuanya, itu membuat Anda gila. Dia memiliki kualitas untuk menutup telinga, dan bekerja," ujar Winter.
Pada intinya, ia menegaskan, Ten Hag pelatih yang sangat bagus. Seseorang yang bekerja secara terstruktur. Sudah pasti sangat menginginkan kemenangan.
Lebih dari itu, Ten Hag juga memikirkan bagaimana merusak lawan. Winter menilai musim lalu, mantan atasannya memperlihatkan hal itu. Sayangnya, pada awal musim ini, kondisi internal Man United agak goyang.
"Masalahnya sekarang banyak pemain cedera, dan mereka tidak memulai musim dengan baik," ujar Winter.
Winter menerangkan, Ten Hag juga mengalami kesulitan dalam enam bulan pertama di Ajax. Namun, ketika semua sudah dikendalikan dengan baik, De Joden menunjukkan kebangkitan. Kerja sama keduanya menghasilkan gelar Eredivisie Belanda, tiga tahun beruntun.
Winter khawatir, Ten Hag tidak memikiki banyak orang di sekitar yang memahami DNA the Red Devils. Itulah mengapa ia turut senang ketika eks bosnya merekrut Steve Mclaren untuk menjadi salah satu staf. McLaren merupakan asisten Sir Alex Ferguson pada masa jaya MU.