Rabu 22 Nov 2023 13:23 WIB

Tiga Dokter Tewas dalam Serangan Israel di Kamp Permukiman Jabaliya

Militer Israel berulang kali menyerang Kamp Jabaliya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Warga Palestina mencari korban selamat di antara puing-puing bangunan yang hancur pasca serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabaliya di pinggiran Kota Gaza.
Foto: AP Photo/Abdul Qader Sabbah
Warga Palestina mencari korban selamat di antara puing-puing bangunan yang hancur pasca serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabaliya di pinggiran Kota Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Direktur Rumah Sakit al-Awda Ahmed Mahna mengatakan, empat orang termasuk tiga dokter tewas ketika rumah sakit di kamp pengungsian Jabaliya itu terkena serangan pada Selasa (21/11/2023) kemarin. Kepada stasiun televisi Aljazirah, Mahna mengatakan, serangan itu dilakukan Israel.

Hingga Rabu (22/11/2023), klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara mandiri. Kelompok bantuan medis Doctors Without Borders mengonfirmasi dua dokternya tewas dalam serangan itu.

Baca Juga

Organisasi kemanusiaan itu menyerukan perlindungan yang lebih baik bagi fasilitas dan staf medis serta pasien di Gaza. "Melihat dokter-dokter dibunuh di samping ranjang rumah sakit lebih dari tragis, dan harus segera dihentikan," kata kelompok itu di media sosial X.

Militer Israel berulang kali menyerang Jabaliya, distrik padat bangunan beton dekat Gaza yang dihuni keluarga-keluarga Palestina yang diusir dalam tragedi Nakba pada 1948. Israel membombardir daerah itu selama berminggu-minggu.  

Sementara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel akan melanjutkan perangnya melawan Hamas. Bahkan jika Israel meraih kesepakatan gencatan senjata sementara Hamas untuk membebaskan para sandera.

Dalam komentarnya menjelang pemungutan suara Kabinet mengenai proposal gencatan senjata, Netanyahu bersumpah untuk terus maju.

"Kami sedang berperang dan kami akan melanjutkan perang, kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami," katanya.

Kabinet Israel diperkirakan akan melakukan pemungutan suara mengenai rencana yang akan menghentikan serangan Israel di Gaza selama beberapa hari dengan imbalan pembebasan sekitar 50 dari 240 sandera yang ditahan Hamas.

Israel bersumpah untuk melanjutkan perang sampai menghancurkan kemampuan militer Hamas dan mengembalikan semua sandera. 

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement