REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT KAI Daop 8 Surabaya melakukan pengecekan jalur menjelang musim penghujan sekaligus menyambut momen liburan Natal dan tahun baru 2024. Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, pengecekan yang dilakukan merupakan bagian dari upaya menjaga keselamatan penumpang dan kelancaran perjalanan kereta api.
Lukman menjelaskan, pengecekan jalur keteta dilakukan mulai dari Stasiun Surabaya Pasarturi hingga Stasiun Tobo, Bojonegoro, yang merupakan batas bagian utara dari wilayah operasi Daop 8 Surabaya. Pengecekan yang dilakukan di antaranya melakukan mitigasi potensi risiko gangguan perjalanan kereta akibat bencana alam.
"Kita juga melakukan penempatan alat material untuk siaga (AMUS), pemeriksaan fasilitas pelanggan, mitigasi daerah perhatian khusus, hingga kemampuan SDM dalam mengamankan dan menjaga perjalanan kereta," kata Luqman, Rabu (22/11/2023).
Luqman melanjutkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan jalur di 17 stasiun wilayah utara, dengan panjang lintas mencapai 132,9 kilometer. "KAI Daop 8 Surabaya terus berusaha semaksimal mungkin dalam mewujudkan perjalanan KA yang selamat, aman, dan nyaman bagi para pelanggan KA," ujarnya.
Luqman melanjutkan, pada kegiatan cek lintas operasional yang dilakukan, terdapat satu titik yang termasuk dalam daerah pantauan khusus dan berpotensi mengganggu operasional kereta. Titik yang dimaksud berada di kilometer 142+000 hingga 144+900, antara Stasiun Sumberrejo-Stasiun Bowerno.
"Potensinya tubuh ban labil yang diakibatkan pergerakan tanah akibat arus air saat turun hujan," katanya.
Sebagai antisipasinya, KAI Daop 8 Surabaya telah menempatkan AMUS yang terdiri dari karung, bantalan kayu dan beton, pasir, balas, rel cadangan, penambat, plat sambung, perancah, lampu dan genset, terpal, alat potong, dan peralatan pendukung lainnya.
"Untuk daerah perhatian khusus, kami akan menyiagakan dua petugas per shift sesuai lokasi," kata dia.
Luqman mencatat, jumlah perlintasan di wilayah lintas utara terdapat sebanyak 148 perlintasan sebidang, terdiri atas 67 perlintasan yang dijaga petugas KAI dan Dishub, 39 perlintasan dijaga swadaya, dan 42 perlintasan tak terjaga.
Jumlah ini meliputi 19 perlintasan sebidang di Kabupaten Gresik, 58 perlintasan sebidang di Kabupaten Lamongan, 58 perlintasan sebidang di Kabupaten Bojonegoro, dan 13 perlintasan di jalur KA lintas Surabaya-Gresik.
Terkait permasalahan perlintasan sebidang tersebut, kata Luqman, KAI Daop 8 Surabaya secara rutin melakukan kegiatan sosialisasi langsung. Sosialisasi dilakukan dengan melibatkan instansi terkait, seperti Dishub, hingga petugas kewilayahan setempat.
Luqman mengaku, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, jajaran manajemen KAI Daop 8 Surabaya meyakinkan kondisi lintas operasional kereta dalam kondisi prima. Meski demikan, pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan pada lintas operasional kereta di wilayah Daop 8 Surabaya, terutama yang dinilai berpotensi dapat mengganggu perjalanan kereta api.