Rabu 22 Nov 2023 14:23 WIB

Anies Ragukan IKN Bisa Dorong Pemerataan Ekonomi

Anies ingin IKN agar dikaji secara lebih serius.

Rep: Co2/ Red: Teguh Firmansyah
Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan usai mengumumkan susunan lengkap Timnas AMIN di Rumah Perubahan Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).
Foto: Republika/ Eva Rianti
Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan usai mengumumkan susunan lengkap Timnas AMIN di Rumah Perubahan Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Calon presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan memberi tanggapan seusai ditanya seberapa prospek pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) untuk Indonesia. Momen tersebut berlangsung ketika ia menghadiri dialog terbuka Muhammadiyah di Edutorium UMS, Rabu (22/11/2023). 

"Tentang IKN, apakah IKN prospektif untuk Indonesia?" tanya salah satu panelis bidang kesehatan dan kesejahteraan, Siti Zuhro, Rabu (22/11/2023). 

 

Menanggapi hal tersebut Anies menyangsikan pembangunan IKN adalah untuk tujuan pemerataan pembangunan seperti yang didengungkan pemerintah selama ini. Menurut dia, hal tersebut hanya akan menghasilkan ketimpangan baru dengan daerah sekitar. 

 

"Ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru, karena itu akan menghasilkan kota yang baru yang timpang dengan daerah yang ada di sekitarnya," kata Anies. 

 

Menurut Anies pemerataan pembangunan lebih tepat dilakukan untuk meningkatkan level kota yang ada di seluruh Indonesia. Caranya membangun kota kecil menjadi menengah dan seterusnya. 

 

"Jadi, antara tujuan mau memeratakan Indonesia tidak, kalau mau memeratakan Indonesia maka bangun kota kecil menjadi menengah, kota menengah menjadi kota besar di seluruh wilayah Indonesia bukan hanya membangun satu kota di tengah tengah hutan karena membangun satu kota di tengah menimbulkan ketimpangan yang baru," ujarnya. 

 

Mantan gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengatakan IKN perlu dikaji lebih serius. Ia juga mengeklaim ada ketidaksinkronan antara tujuan dengan langkah yang diambil pemerintah terkait pembangunan IKN.

 

"Jadi, antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu ndak nyambung, kami melihat di sini problem karena itu ini harus dikaji secara serius karena tujuan kita Indonesia yang setara Indonesia yang merata argumennya sama langkahnya bukan dengan membangun satu kota tapi membesarkan seluruh kota yang ada di Indonesia," katanya mengakhiri. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement