REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan instrumen Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valuta Asing Bank Indonesia (SUVBI) dapat menarik dana masuk ke pasar domestik Indonesia.
"SVBI dan SUVBI merupakan instrumen baru oleh BI untuk pendalaman pasar uang dan menarik aliran dana masuk ke pasar domestik," kata Reny di Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Reny menuturkan, BI sebelumnya menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dengan tujuan yang hampir sama namun dalam denominasi rupiah dan respons pasar cukup baik dengan kepemilikan asing sebesar 10,8 persen per Oktober 2023.
SVBI dan SUVBI yang diterbitkan dengan denominasi nonrupiah diharapkan dapat menambah likuiditas valuta asing (valas) di dalam negeri dan menarik aliran dana asing dengan underlying berupa surat berharga global dalam valas yang dimiliki oleh BI.
"Jika diterbitkan dengan rate yang menarik, kami perkirakan instrumen ini dapat menjadi alternatif investasi di saat volatilitas pasar global yang meningkat seperti saat ini," ujar Reny.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menerbitkan instrumen SVBI dan SUVBI guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung pengembangan pasar uang.
"Penerbitan SVBI dan SUVBI dilakukan untuk mengelola likuiditas valuta asing guna mendukung stabilitas nilai tukar rupiah," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Erwin menuturkan mekanisme kedua instrumen tersebut diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 13 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 22/14/PBI/2020 tentang Operasi Moneter. Ketentuan itu berlaku efektif pada 16 November 2023.