REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam Islam, memiliki keturunan dianggap sebagai salah satu nilai yang dihargai, dan memiliki keluarga dianggap sebagai suatu keberkahan. Dalam banyak hadis dan ayat Alquran, ditekankan pentingnya memiliki anak keturunan.
Salah satu tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk melanjutkan keturunan dan memperbanyak umat Islam. Karena, Rasulullah SAW menyukai jumlah umatnya yang banyak.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Ya Allah, limpahkanlah hartanya dan limpahkanlah (jumlah) anaknya. Dan berkahilah apa yang Engkau telah berikan kepadanya."
Namun, yang perlu dipahami sejak awal bahwa keinginan seseorang untuk memperoleh anak hendaknya didasari adanya empat perkara. Hal ini dinukil dari buku “Tafsir Wanita: Penjelasan Lengkap Tentang Wanita Dalam Alquran” karya Syekh Imad Zaki Al-Barudi.
Berikut empat hal yang disebutkan tersebut:
1. Memperoleh anak hendaknya dimaksudkan untuk menjadi anak sholeh.
Syekh Imad Zaki Al-Barudi menjelaskan, ini merupakan tujuan asasi dari orang-orang sholeh dalam memperoleh keturunan yakni memiliki anak yang menyembah Allah, sehingga dia akan memperoleh pahalanya setelah kematiannya, jika dia benar-benar baik dalam mendidiknya.
Ini juga merupakan makna dari doa yang pernah diucapkan oleh Nabi Zakariya tatkala dia berdoa kepada Allah dalam surat Maryam ayat 4-6. Yang dimaksud Nabi Zakariya dengan ‘warisan’ di dalam aya tersebut adalah warisan kesalehan ilmu dan ilmu pengetahuan, bukan warisan harta kekayaan.
2. Memiliki anak hendaknya dimaksudkan untuk memperoleh cinta Rasulullah karena telah menambah jumlah umatnya.
Rasulullah sendiri dengan gamblang telah menyatakan hal itu dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas dia menuturkan: Rasulullah memerintahkan umatnya menikah dan melarang untuk membujang dengan larangan yang sangat keras. Beliau bersabda,
“Kawinlah kalian dengan wanita yang pandai mencinta dan subur, karena sesungguhnya aku sangat bangga dengan kalian; para Nabi di hari kiamat. “ (HR Abu Daud, An-Nasai)//
3. Dimaksudkan untuk mendapatkan berkah karena doa anak sholeh ini, setelah engkau meninggal dunia.
Dalam hal ini telah ada hadis yang bersumber dari Rasulullah, di mana Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang di antara kamu meninggal dunia, maka segala amalnya akan terputus kecuali tiga hal ,” kemudian disebutkan diantaranya, “Atau anak sholeh yang mendoakan padanya.” (HR Muslim)
4. Mendapatkan syafaat karena kematian anak yang masih kecil jika dia meninggal sebelum ayahnya meninggal.
Telah diriwayatkan dari Rasulullah bahwa beliau bersabda:
“Sesungguhnya ada seorang hamba yang diangkat derajatnya. Kemudian orang itu berkata, ‘Dari mana ini semua wahai Tuhanku?’ Allah berfirman, ‘Berkat istighfar anakmu buatmu setelah meninggalmu’.” (HR Ahmad dalam Al-Musnad).