Rabu 22 Nov 2023 16:31 WIB

Tentara Israel Minta Semua Pasien dan Fasilitas Medis di RS Indonesia Dievakuasi

Rumah Sakit Indonesia telah berhenti beroperasi karena tidak ada pasokan listrik.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
Foto: (ANTARA/HO-MER-C/pri.)
Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Di tengah kabar akan diadakannya pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza, pihak administrasi rumah sakit Indonesia mengatakan kepada kantor berita Palestina, WAFA, Rabu (22/11/2023), bahwa mereka menerima pesan Whatsapp dari pasukan Israel yang memerintahkan evakuasi fasilitas medis. Perintah itu keluar di tengah laporan kemungkinan serangan dari tentara Israel.

Rumah Sakit Indonesia telah berhenti beroperasi karena tidak ada pasokan listrik, namun masih menampung sekitar 550 pasien, 50 di antaranya dalam kondisi kritis, serta 200 staf medis, dan lebih dari 1.500 orang yang mengungsi.

Baca Juga

Administrasi rumah sakit mengatakan kepada WAFA bahwa ancaman terbaru telah memicu "kepanikan" di antara mereka yang berada di dalam rumah sakit, dan memperingatkan kemungkinan terulangnya apa yang terjadi di Rumah Sakit al-Shifa.

Dalam beberapa hari terakhir, rumah sakit ini telah dihantam artileri Israel secara langsung, yang mengakibatkan sedikitnya 12 orang tewas.

Pada Senin malam, sedikitnya 100 orang yang terluka dan sakit telah dievakuasi ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, berkoordinasi dengan Komite Palang Merah Internasional.

Sementara itu, jumlah korban meninggal warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 14.128 orang, Kementerian Kesehatan di daerah kantong yang diblokade tersebut mengatakan pada hari Selasa (22/11/2023).

"Para korban termasuk lebih dari 5.840 anak-anak dan 3.920 wanita," kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga telah rusak atau hancur dalam serangan Israel.

Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air di Gaza, serta mengurangi pengiriman bantuan menjadi sedikit demi sedikit. Sementara itu, jumlah korban tewas dari pihak Israel mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement