Rabu 22 Nov 2023 16:32 WIB

MRT Jakarta Perkuat Mitigasi Risiko Selama Musim Hujan

Penahan banjir merupakan benteng terakhir pencegah air masuk ke stasiun.

Red: Lida Puspaningtyas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ajak para dubes berbagai negara naik MRT Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Foto: Dok Setkab
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ajak para dubes berbagai negara naik MRT Jakarta, Selasa (8/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta (Perseroda) memperkuat mitigasi risiko selama musim hujan dengan menyiapkan pompa dan perlengkapan lainnya.

"Mulai dari Bundaran HI itu sudah ada pompa dan sebagainya sekaligus dalam rangka pembangunan, jadi meski musim hujan kita tidak berhenti membangun," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Baca Juga

PT MRT Jakarta menggunakan pompa yang menggunakan listrik (submersible) dan penahan banjir (flood barrier) pada area pintu masuk (entrance) setiap stasiun maupun depo.

Penahan banjir merupakan benteng terakhir pencegah air masuk ke stasiun. Dengan tinggi sekitar 70 sentimeter (cm), penahan air tersebut disiapkan untuk banjir setinggi 1,5 meter melanda area sekitar stasiun.

Kemudian simulasi banjir secara berkala, hingga pembersihan penutup lubang saluran (manhole) saluran air dan membuat sumur resapan.

Bahkan, tim MRT Jakarta juga melakukan pemantauan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi Geofisika (BMKG) dan ketinggian permukaan air (water level) sungai di sekitar stasiun.

"Kami berkoordinasi berkala dengan Dinas Bina Marga dan Dinas Sumber Daya Air serta Damkar terus diperkuat," tuturnya.

Dia menambahkan, pembersihan tali air (gutter) juga dilakukan setiap hari agar mengurangi potensi genangan air serta tim MRT Jakarta juga secara berkala memeriksa dan membersihkan saluran di dalam stasiun untuk memperkecil dampak sumbatan air.

Tidak hanya itu, MRT Jakarta menyiapkan pendeteksi banjir (flood detector) di area transisi jalur layang ke jalur bawah tanah sebagai antisipasi debit air yang masuk ke area terowongan bawah tanah. Desain pintu masuk dan keluar (entrance) stasiun bawah tanah MRT Jakarta lebih tinggi dari permukaan jalan.

Elevasi pintu masuk tersebut sudah mempertimbangkan aspek ketahanan dengan kajian hidrologi periode banjir 200 tahunan yang sudah memasukkan skenario banjir terburuk seperti rusaknya drainase stasiun dan ketinggian dengan probabilitas 200 tahunan.

Terakhir, sejumlah sensor air juga dipasang di Kali Krukut dan terhubung dengan Pusat Kendali Operasi (operation control center). Tuhiyat menegaskan, tim PT MRT Jakarta sudah terlatih untuk menjaga kebersihan dan keamanan setiap stasiun selama bertahun-tahun.

Pihaknya selalu memprioritaskan kenyamanan penumpang agar memiliki kepercayaan kepada MRT Jakarta sebagai moda transportasi.

"PT MRT Jakarta (Perseroda) juga memastikan pemeliharaan seluruh infrastruktur terkait mitigasi banjir senantiasa dilaksanakan dengan baik dan rutin agar dapat berfungsi saat diperlukan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement