Rabu 22 Nov 2023 16:53 WIB

Beredar Daftar Reshuffle Menteri, Istana: Hoaks!

Ari meminta masyarakat tak mudah percaya informasi dari sumber tak resmi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana saat memberikan keterangan pers di gedung Kemensetneg, Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Foto: Republika/ Dessy Suciati Saputri
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana saat memberikan keterangan pers di gedung Kemensetneg, Jakarta, Jumat (6/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana memastikan, beredarnya sebuah dokumen reshuffle ketujuh Kabinet Indonesia Maju yang disebut-sebut telah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah hoaks atau kabar bohong. Dokumen tersebut terlihat ditandatangani oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

"Saat ini beredar sebuah dokumen reshuffle ketujuh Kabinet Indonesia Maju yang telah diusulkan dan disetujui Presiden. Dapat dipastikan dokumen tersebut hoaks, mengandung informasi yang tidak benar/bohong," kata Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (22/11/2023).

Baca Juga

Ari pun mengimbau masyarakat agar memastikan kebenaran dari informasi yang didapat. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tak mudah percaya pada informasi ataupun berita yang tidak berasal dari sumber resmi.

"Mengingat banyaknya hoaks dan kabar bohong yang beredar belakangan ini, kami mengimbau agar publik melakukan check and recheck dan tidak mudah percaya pada informasi dan berita-berita yang tidak berasal dari sumber yang resmi dan kredibel," ujarnya.

Namun saat ditanya terkait rencana reshuffle dalam waktu dekat, Ari enggan menanggapinya. Ia hanya menyebut bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden. "Pengangkatan dan pemberhentian Menteri adalah hak prerogatif Presiden," ujarnya.

Hal ini juga dikonfirmasi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada wartawan. Pratikno menyebut, dokumen tersebut merupakan kabar bohong atau hoaks"Ini hoaks. Ini menunjukkan banyaknya hoaks yang harus diwaspadai," kata Pratikno.

Pratikno juga menyebut bahwa dalam waktu dekat Presiden tidak berencana melakukan reshuffle kabinet. "Tidak ada rencana (reshuffle)," ujar dia.

Dalam dokumen yang beredar, terdapat 13 nama pejabat yang masuk dalam daftar reshuffle. Yakni di antaranya Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto yang akan digantikan oleh Indrajaya Murod, Menteri ESDM Arifin Tasrif digantikan oleh TB Muhammad Sulaiman, Sekretaris Kabinet Pramono Anung digantikan oleh Yandri Susanto, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar yang akan digantikan Eko Putro Sandjojo, dan Menkumham Yasonna Laoly digantikan Yusril Ihza Mahendra.

Selain itu ada pula nama Mensos Tri Rismaharini yang digantikan Agus Harimurti Yudhoyono, Menpan-RB Abdullah Azwar Anas digantikan Ibnu Susilo, Menpora Dito Ariotedjo digantikan Ilham Permana, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia digantikan Andi Sapran, dan Menko Polhukam Mahfud MD digantikan Hadi Tjahjanto.

Kemudian Mendikbudristek Nadiem Makariem digantikan Kadarsah Suryadi, Panglima TNI Yudo Margono digantikan Agus Subiyanto, serta Kepala BIN Budi Gunawan yang digantikan oleh Dudung Abdurachman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement