REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berbagai manuver dilakukan Zionis Israel untuk mengakuisisi Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Palestina. Secara terang-terangan zionis Israel menentang semua hukum, untuk membuktikan bahwa mereka mampu melakukan apa pun yang mereka inginkan di bawah sorotan dunia.
Di tengah situasi itu, muncul gagasan bahwa kelompok-kelompok Palestina yang berada di diaspora dan tempat-tempat berkumpulnya orang-orang Palestina juga menjalankan tugas dan kewajibannya terhadap Tanah Suci dan Masjid Al-Aqsa, meski kecil.
Jumlah warga Palestina yang berada di diaspora melebihi lima juta orang, dan terdapat pertemuan yang kuat di berbagai negara, baik di tingkat Arab atau di Eropa dan Amerika. Dengan sedikit usaha dan tindakan, dengan tekad dan kesinambungan, ini dapat menciptakan media global sensasi yang mendukung Palestina dan Masjid Al-Aqsa.
Bekerja untuk mendukung Al-Aqsa dan Palestina telah menjadi tugas pribadi bagi masyarakat Palestina pada khususnya, dan duduknya mereka menjadi tidak dapat dibenarkan. Alhasil, banyak slogan atau yel-yel yang tercipta dari orang-orang Palestina di diaspora.