Rabu 22 Nov 2023 18:35 WIB

Namanya Masuk Daftar Jubir AMIN, Hensat: Mungkin itu Hendri Satrio yang Lain

Hensat lebih memilih mengawal Indonesia saja.

Pendiri KedaiKopi Hendri Satrio mengaku bukan dirinya yang disebut sebagai Hensat juru bicara AMIN.
Foto: istimewa/viral medsos
Pendiri KedaiKopi Hendri Satrio mengaku bukan dirinya yang disebut sebagai Hensat juru bicara AMIN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio, mengatakan Hendri Satrio yang mask dalam daftar tim pemenangan jubir pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), muntkin bukan dirinya.

"Bukan, itu bukan saya, sebab saya belum dihubungi lagi tentang pencantuman nama saya, mungkin itu Hendri Satrio yang lain," kata Hendri yang biasa disapa Hensat, saat di konfirmasi wartawan namanya masuk dalam daftar tim pemenangan jubir AMIN, sambil menggelengkan kepalanya, Rabu (22/11/2023).

Akademisi Universitas Paramadina ini mengatakan bahwa kejelasan pembicaraan di awal itu sangat penting dalam pencantuman nama seseorang dalam tim sukses Paslon dalam Pilpres 2024. Sebab, menurutnya, perbincangannya buka sekedar tujuan tapi juga strategi. "Wajib hukumnya mengkonfirmasi lagi sebelum mengumumkan. Tapi ya, itu tadi mungkin itu Hendri Satrio yang lain, bukan Hensat," ungkap Hensat.

Hensat menambahkan dirinya lebih memilih mengawal Indonesia saja. "Kan sudah saya katakan sebelumnya, saya mengawal Indonesia saja, bahkan dalam pidato politik 16 November lalu saya juga menggaris bawahi hal itu," ungkap Hensat,

Meski demikian, Hensat mengaku mengancungi jempol atas terbentuknya Tim AMIN yang baru. "Hebat itu, kuat, banyak nama besar di dalamnya, semoga lancar dan sukses," papar Hensat

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement