REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perum Bulog menyampaikan pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) yang tersimpan di gudang saat ini telah mencapai 1,6 juta ton. Bantuan beras yang akan digelontorkan kepada 22 juta keluarga mulai Desember 2023 hingga Juni 2024 mendatang siap disalurkan.
"Sesuai arahan Pak Presiden kita sudah siapkan stok berasnya. Stok yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,6 juta ton,” kata Budi Waseso dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/11/2023).
Adapun untuk saat ini, ia menyampaikan, Bulog fokus menyiapkan stok beras untuk bantuan pangan untuk alokasi tahap II yang sedang berjalan ini. Di sisi lain, Bulog juga masih memproses penugasan impor beras yang masih berjalan hingga akhir tahun ini.
Budi mengatakan, selain untuk meredam kenaikan harga, beras Bantuan Pangan ini juga dapat memberikan akses kepada keluarga penerima manfaat terhadap beras sehingga mengurangi pengeluaran rumah tangga atas kebutuhan pangannya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada Rabu (22/11/2023) memantau dan memberikan langsung Bantuan Pangan beras tahap II kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang BULOG Mandala, Biak Numfor - Papua.
Adapun khusus untuk wilayah Kabupaten Biak Numfor secara keseluruhan, jumlah penyaluran Beras Bantuan Pangan per bulan adalah sebanyak 242.130 kg yang disalurkan kepada 24.213 KPM.
"Untuk tahap I kemarin sudah dibagikan Beras Bantuan Pangan oleh Bulog pada bulan Maret, April dan Mei, kemudian dilanjutkan tahap II untuk bulan September, Oktober dan hari ini disalurkan untuk bulan November. Untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran akan kita tambah untuk bulan Desember 2023 dan Januari, Februari, Maret 2024", kata Jokowi
Jokowi juga menyampaikan penyaluran beras Bantuan Pangan ini menjadi program prioritas Pemerintah selain program Operasi Pasar dalam dalam rangka menyikapi perkembangan harga beras saat ini sebagai dampak kekeringan yang terjadi seluruh dunia.