REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta panitia pengadaan pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kementan untuk menjaga integritas dan patuh terhadap aturan yang ada. Dia ingin, pengadaan tahun ini bersih dari praktek curang dan pelanggaran hukum lainya.
"Saya katakan mari kita kerja yang baik melayani orang sepenuh hati tanpa ada pelanggaran apapun. Saya minta kepada seluruh tim pengadaan bekerja sebaik-baiknya dan menjaga martabat etika jabatan," ujar Amran saat memberi pengarahan terhadap ULP di Kantor Pusat Kementan, Rabu (22/11/2023).
Amran menegaskan dirinya tidak akan memberi toleransi bagi semua panitia penyelenggara yang terbukti melakukan pelanggaran hukum. Diketahui, Mentan pernah mencopot salah satu pejabatnya pada 5 tahun lalu karena melanggar aturan dan berbuat tindak pidana korupsi.
"Alhamdulillah karena mereka sudah tahu saya selama 5 tahun lalu, mereka siap berkomitmen menjaga integritas. Dulu saya pernah mencopot pejabat karena melanggar tanpa surat peringatan," katanya.
Amran juga kembali meminta agar panitia pengadaan untuk bekerja maksimal dengan menjaga integritas dan melayani dengan sepenuh hati. Jangan sampai, kata dia, penyedia barang dan jasa dirugikan oleh kecurangan yang dilakukan pejabat publik.
"Sebagai pelayan masyarakat kita tidak boleh bermain-main pada tugas dan tanggungjawab agar pertanian semakin gemilang dan cemerlang," katanya.
Plt. Sekretaris Jenderal Kementan, Prihasto Setyanto menambahkan bahwa semua pejabat yang terlibat dalam pengadaan harus menjaga integritas agar program yang dijalankan dalam memenuhi produksi dalam negeri berjalan optimal.
"Kita tinggalkan yang buruk-buruk dan kita buka lembaran baru. Tetap jaga integritas dan seluruh panitia pengadaan harus memegang aturan yang ada," jelasnya.