Kamis 23 Nov 2023 05:15 WIB

5 Tipe Keluarga dalam Alquran, Ada yang Harus Dihindari Agar Selamat 

Alquran mengabadikan tipe-tipe keluarga dari yan baik hingga buruk

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ilustras keluarga.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustras keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Memiliki keluarga yang harmonis serta generasi yang berkualitas adalah dambaan setiap orang. Meski begitu, tak sedikit orang kesulitan mencapainya. Dalam Alquran ada banyak kisah-kisah yang menggambarkan beberapa tipe keluarga. 

Ada yang harus dihindari oleh setiap Muslim sebab bisa menjerumuskan diri dan keluarga pada neraka. Ada yang diteladani untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Apa saja?

Baca Juga

1. Tipe keluarga Abu Lahab

Ini merupakan tipe keluarga yang pasti mendapat kesengsaraan di dunia dan di akhirat. Sebab baik suami maupun istri menjadi manusia yang ingkar terhadap Allah SWT dan Rasulullah SWT. 

Mereka menjadi pasangan suami istri yang sangat membenci Rasulullah SAW dan syiar Islam di muka bumi. Oleh karena itu, mereka akan mendapatkan siksaan yang pedih, sebagaimana digambarkan dalam Alquran surat Al Lahab.  

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ . مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ . سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ . وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ . فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ . 

Artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.  Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS Al Lahab ayat 1-5).  

Begitupun dalam kehidupan keluarga modern saat ini, ada saja keluarga yang seluruh anggotanya baik itu suami, istri bahkan anak-anaknya menjadi orang-orang yang memusuhi Islam, membenci Rasulullah SAW, menghalangi setiap dakwah Islam. Nauzubillah.  

2. Tipe keluarga Nabi Nuh dan Nabi Luth 

Nabi Nuh dan Nabi Luth termasuk di antara nabi-nabi yang memiliki kesabaran besar dalam menghadapi kaumnya. Keduanya beratus-ratus tahun mendakwahi kaumnya agar tidak menyekutukan Allah ta'ala. 

Tetapi di tengah dakwah yang dilakukan, istri Nabi Nuh dan Nabi Luth justru berkhianat. Mereka malah bersekongkol dengan orang-orang kafir menentang dakwah para utusan Allah SWT itu. 

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ

Baca juga: Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?

 

Artinya: “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)." (QS at Tahrim ayat 10).  

Nabi Nuh bahkan diuji...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement