REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak optimistis pada awal perdagangan Kamis (23/11/2023). IHSG dibuka naik signifikan ke level 6.975,75 setelah mengalami koreksi dua hari terakhir.
Penguatan IHSG terjadi di tengah ramainya aksi jual investor asing. Kemarin, IHSG ditutup turun 0,79 persen dengan disertai dengan jual bersih atau net sell asing sekitar Rp 44 miliar.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman memproyeksi IHSG akan berbalik arah ke zona positif sepanjang hari ini. "IHSG berpotensi rebound asalkan kuat di support 6.880, jelang pengumuman suku bunga BI," kata Fanny.
Di AS, bursa utama Wall Street mengalami penguatan pada perdagangan semalam. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,53 persen, S&P 500 naik sebesar 0,41 persen dan Nasdaq turut menguat sebesar 0,46 persen.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun sempat turun menjadi 4,36 persen. Sementara sektor energi mengalami penurunan setelah OPEC menunda pertemuan mengenai pemangkasan produksi.
Bursa Asia Pasifik mengalami pergerakan yang beragam dengan sebagian besar melemah. Di antara yang melemah cukup signifikan adalah bursa China dan BEI, sementara STI dan Nikkei menguat.
Fanny melihat, pelemahan bursa Asia Pasifik disebabkan risalah Federal Reserve yang mengungkapkan pejabat bank sentral belum akan menurunkan suku bunga.
Singapura melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2023 sebesar 1,1 persen year on year (yoy) di atas perkiraan. Hari ini Bank Indonesia akan menetapkan suku bunga yang diperkirakan tetap di level enam persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika