Kamis 23 Nov 2023 12:18 WIB

Tanaman Ternyata Bisa Serap Karbon Dioksida 20 Persen Lebih Banyak

Tanaman akan tingkatkan fotosintesis karbon dioksida apabila memiliki cukup air.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Studi temukan bahwa tanaman bisa melakukan penyerapan karbon dioksida lebih banyak dari pemodelan sederhana.
Foto: Adaro
Studi temukan bahwa tanaman bisa melakukan penyerapan karbon dioksida lebih banyak dari pemodelan sederhana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi terbaru menemukan bahwa vegetasi bumi sebenarnya dapat menyerap sekitar 20 persen lebih banyak karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Studi ini dipimpin oleh Jurgen Knauer dari Western Sydney University dengan menggunakan pemodelan ekologi yang strategis.

“Apa yang kami temukan adalah bahwa model iklim yang digunakan untuk memberi masukan ke dalam penilaian iklim global bisa memprediksi penyerapan karbon yang berkelanjutan hingga akhir abad 21, jika mereka memperhitungkan dampak dari beberapa proses fisiologis penting yang mengatur bagaimana tanaman melakukan fotosintesis,” kata Knauer seperti dilansir News Atlas, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga

Model matematika sistem ekologi digunakan untuk memahami proses ekologi yang kompleks dan pada gilirannya mencoba untuk memprediksi bagaimana ekosistem akan berubah. Para peneliti menemukan bahwa semakin kompleks pemodelan mereka, semakin menguntungkan lingkungan.

Model yang ada saat ini, menurut tim peneliti, tidak serumit itu sehingga kemungkinan besar meremehkan serapan CO2 oleh vegetasi. Dengan menggunakan model community atmosphere-biosphere land exchange (CABLE) yang sudah mapan, tim peneliti memperhitungkan tiga faktor fisiologis, yaitu seberapa efisien CO2 bergerak di dalam daun, bagaimana tanaman menyesuaikan diri dengan perubahan suhu lingkungan dan bagaimana mereka mendistribusikan nutrisi secara ekonomis.