REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Jemaat Katolik di Gaza yang berada di Gereja Katolik Paroki Latin Keluarga Kudus mengalami kekhawatiran akan terbakar dan hancur dalam serangan tentara Israel. Sebab tempat ibadah mereka, yang kini jadi penampungan bagi lebih dari 700 umat Katolik Gaza itu telah dikepung kebakaran dan kehancuran bangunan.
Serangan Israel di sekitar kompleks gereja Parrocchia Sacra Famiglia itu membuat warga Katolik yang juga mengungsi di gereja itu terperangkap di antara dua kebakaran dan kehancuran bangunan. Umat Kristen setempat mengubah paroki menjadi garnisun doa yang terus menerus, seperti yang dikatakan Suster Nabila Saleh kepada media Italia SIR.
"Satu-satunya senjata yang kami miliki untuk melindungi diri kami sendiri adalah doa, yang memberikan kami 'cahaya' untuk menghadapi masa depan dengan penuh percaya diri," kata Suster Nabila.
Meski demikian, setiap pagi, kasur, bantal, dan selimut tertata rapi di sepanjang dinding gereja kecil, yang menampilkan lukisan besar Keluarga Kudus di dalam apse. Lebih dari 700 orang Kristen yang mengungsi berlindung di kompleks paroki dan kehidupan sehari-hari tidaklah mudah.