REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelang LED konser Coldplay atau xyloband menjadi sorotan publik setelah promotor menyampaikan jumlah presentase pengembalian gelang. Konsultan public relations promotor Image Dynamics, tingkat pengembalian gelang xyloband untuk konser Coldplay di Indonesia adalah 77 persen. Masih ada sejumlah orang yang membawa xyloband sebagai "oleh-oleh" setelah menonton konser.
Xyloband menjadi ciri khas konser Coldplay dan telah menjadi bagian eksklusif dari perangkat Chris Martin yang diisi dengan LED merah, kuning dan biru. Ini disinkronkan ke pemancar radio, memungkinkan mereka untuk dimanipulasi seiring dengan musik, menciptakan aliran cahaya berwarna yang sangat besar.
Dilansir The Guardian, Kamis (23/11/2023), penemunya, Jason Regler, mengaku mendapatkan ide tersebut saat menonton Coldplay menampilkan lagu Fix You. Sejak band mulai mengadopsi teknologi ini selama tur Mylo Xyloto pada tahun 2012, Regler telah mengembangkan ide awal untuk membuat serangkaian penawaran yang dapat disesuaikan dengan berbagai kesempatan.
The Household Cavalry memasangkan gelang di kuku kuda mereka untuk Music Ride. Mereka telah digunakan dalam Cancer Research Night Walk, peluncuran perlengkapan Arsenal, dan pesta ulang tahun gaya My Super Sweet 16.
Menurut situs resmi, Xylobands adalah gelang LED yang dikontrol radio dan dirancang untuk menciptakan pertunjukan cahaya di acara langsung. Gelang ini bekerja dengan menciptakan beberapa pola lampu kilat dengan LED yang berubah warna RGB. Xyloband dapat diprogram untuk menciptakan beragam efek visual.
Xylobands akan menciptakan pertunjukan cahaya menakjubkan di berbagai acara mulai dari pertunjukan langsung di arena hingga peluncuran produk, pertandingan olahraga, acara perusahaan, pesta, bahkan pernikahan.