Kamis 23 Nov 2023 15:27 WIB

Penerapan Gencatan Senjata Hamas-Israel Ditunda

Israel belum memperoleh kejelasan tentang nama-nama para sandera yang akan dibebaskan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel ditunda implementasinya karena Israel belum memperoleh kejelasan tentang nama-nama sandera yang akan dibebaskan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel ditunda implementasinya karena Israel belum memperoleh kejelasan tentang nama-nama sandera yang akan dibebaskan

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang diperkirakan mulai berlaku pada Kamis (23/11/2023) ditunda implementasinya. Hal itu karena Israel belum memperoleh kejelasan tentang nama-nama para sandera yang akan dibebaskan Hamas. 

“(Kesepakatan ditunda) karena nama para sandera Israel dan cara pembebasan mereka,” kata seorang pejabat Palestina yang mengetahui proses negosiasi dengan Israel, Kamis, dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengonfirmasi bahwa belum ada tercapai kesepakatan soal pembebasan sandera. “Negosiasi mengenai pembebasan sandera kami terus berjalan dan berlanjut,” ujar Hanegbi dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kantor Perdana Menteri Israel.

“Permulaan pembebasan akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan awal antara kedua belah pihak dan tidak sebelum Jumat,” kata Hanegbi.

Sementara itu, media penyiaran publik Israel, Kan, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak dipublikasikan identitasnya, melaporkan bahwa ada penundaan 24 jam dalam implementasi kesepakatan gencatan senjata. Hal itu karena kesepakatan tersebut tidak ditandatangani oleh Hamas dan pihak mediator, yakni Qatar. Pejabat Israel yang dikutip Kan mengatakan, mereka optimistis perjanjian gencatan senjata akan terlaksana setelah ditandatangani.

“Tidak ada yang mengatakan akan ada pembebasan besok kecuali media. Kami harus memperjelas bahwa tidak ada rencana pembebasan sebelum hari Jumat, karena ketidakpastian yang dihadapi keluarga para sandera,” ujar pejabat Israel yang dikutip Kan.

Situs berita Israel, Ynet, melaporkan bahwa Israel belum menerima nama-nama sandera yang dijadwalkan akan dibebaskan oleh Hamas. Pada Rabu (22/11/2023) lalu, Israel dan Hamas telah mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata. Kedua belah pihak itu berunding dengan bantuan mediasi Qatar.

Gencatan senjata tidak berarti mengakhiri perang di Gaza... 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement