Kamis 23 Nov 2023 16:37 WIB

Terang-terangan Dukung Palestina, Aktris Senior Susan Sarandon Didepak dari Agensinya

Susan Sarandon sempat ikut aksi massa pro-Palestina di New York.

Aktris senior Susan Sarandon (Dok). Pada 17 November 2023, Sarandon mengikuti aksi massa pro-Palestina di di New York, Amerika Serikat.
Foto: AP/Karel Navarro
Aktris senior Susan Sarandon (Dok). Pada 17 November 2023, Sarandon mengikuti aksi massa pro-Palestina di di New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Agensi bakat Hollywood, United Talent Agency (UTA), memecat Susan Sarandon setelah aktris Thelma & Louise itu membuat pernyataan pro-Palestina dalam sebuah aksi di New York, Amerika Serikat. Selain Sarandon, Melissa Barrera juga dipecat sebagai pemain thriller Scream VII yang akan datang.

Sebelumnya, Barrera membagikan pernyataan pro-Palestina lewat media sosial. Juru bicara UTA, yang dikutip sejumlah media Amerika Serikat, membenarkan pemecatan Sarandon, namun tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai keputusan tersebut.

Baca Juga

Sarandon mengikuti beberapa aksi pro-Palestina dan menghadapi kritikan atas ucapannya. Dia mengikuti aksi 17 November di New York.

"Banyak orang takut menjadi Yahudi saat ini dan merasakan apa yang dirasakan umat Muslim di negara ini," kata aktris senior pemenang Oscar itu.

Sarandon termasuk bintang Hollywood, selain Joaquin Phoenix dan Cate Blanchett, yang mendesak Presiden Joe Biden menuntut gencatan senjata dalam perang Israel melawan Palestina. Selama aksi, Sarandon juga mengatakan bahwa mengkritik Israel tidak bisa dianggap sebagai antisemit.

"Ada hal buruk yang terjadi ketika antisemitisme disalahartikan sebagai perlawanan terhadap Israel," katanya.

"Saya menentang antisemitisme. Saya menentang Islamofobia," ujar Sarandon.

photo
Aktris Melissa Barrera (kiri) dikabarkan dipecat dari film Scream 7 setelah mengeluarkan pernyataan mendukung Palestina. - (Dok Miramax)

Sementara itu, Barrera (33) dipecat dari Scream VII pada Selasa oleh perusahaan produksi Spyglass, dikutip dari Variety. Majalah Industry Insider mengutip sumber perusahaan yang mengatakan Barrera dicopot karena unggahan di media sosialnya, yang menyebut Palestina sebagai negeri "yang dijajah" dan mengatakan bahwa Israel mengendalikan media.

"Saya juga berasal dari negeri yang dijajah, Palestina akan bebas," tulis dia dalam unggahan Instagram yang dinilai antisemit.

"Media Barat hanya menunjukkan sisi Israel. Mengapa mereka melakukan itu, Saya akan membiarkan Anda menyimpulkannya sendiri," tulis Barrera di story Instagram terpisah.

"Sensor sangat nyata. Rakyat Palestina mengetahui hal ini, mereka tahu bahwa dunia telah berusaha membuat mereka tidak terlihat selama beberapa dekade. Teruslah berbagi," katanya.

sumber : Antara, Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement