Kamis 23 Nov 2023 17:43 WIB

Sering Minum Obat tanpa Resep Dokter, Risiko Gagal Ginjal Membayangi

Masalah pada ginjal bukanlah penyakit yang dapat diobati dan langsung sembuh.

Red: Reiny Dwinanda
Pasien cuci darah (Dok). Penderita gagal ginjal dapat menjalani cuci darah untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak.
Foto: Musiron/Republika
Pasien cuci darah (Dok). Penderita gagal ginjal dapat menjalani cuci darah untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Masyarakat diserukan untuk tidak minum obat sembarangan. Direktur Utama Rumah Sakit Telogorejo Semarang, Jawa Tengah, dr Alice Sutedjo Lisa, mengingatkan risiko tinggi penyakit gagal ginjal akibat mengonsumsi obat tanpa resep dokter.

"Minum obat tanpa resep dokter. Memang sembuh, tapi apakah terpikirkan risikonya di kemudian hari," kata Alice saat peresmian unit Dialisis Rumah Sakit Telogorejo Semarang di Semarang, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga

Menurut Alice, RS Telogorejo juga menangani pasien gagal ginjal akibat mengonsumsi obat pelangsing tanpa konsultasi dokter. Ia menyebutkan pola hidup masyarakat saat ini berisiko meningkatkan terjadinya risiko gagal ginjal.

Selain itu, lanjut dia, rentang usia pasien gagal ginjal dimulai dari 17 tahun hingga lanjut usia. Penderita gagal ginjal usia muda biasanya sakit akibat faktor keturunan.

Alice pun mengimbau masyarakat untuk melakukan deteksi dini gagal ginjal, misalnya, bagi penderita hipertensi atau kencing manis. Ia menjelaskan masalah pada ginjal bukanlah penyakit yang dapat diobati dan langsung sembuh.

"Dibutuhkan pelayanan yang terus-menerus agar pasien memperoleh kualitas hidup lebih baik," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement