Kamis 23 Nov 2023 18:42 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Permudah Peserta Investasi di SBN

Sinergi ini dilakukan guna meningkatkan literasi terkait investasi keuangan.

Red: Muhammad Hafil
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia dan Direktur dan _founder_ PT Mercato Digital Asia, Indra Suryawan saat penandatanganan kerja sama.
Foto: Dok Republika
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia dan Direktur dan _founder_ PT Mercato Digital Asia, Indra Suryawan saat penandatanganan kerja sama.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- BPJS Ketenagakerjaan menggandeng Tanamduit yang merupakan platform finansial digital, untuk memberikan kemudahan akses bagi pesertanya dalam berinvestasi. 

Bertempat di Grha BPJAMSOSTEK Jakarta, kerja sama tersebut diresmikan lewat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia dan Direktur dan _founder_ PT Mercato Digital Asia, Indra Suryawan. PT Mercato Digital Asia merupakan induk usaha dari PT Star Mercato Capitale (group usaha tanamduit) yang telah dipercaya oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI sebagai mitra distribusi resmi Surat Berharga Negara (SBN) sejak tahun 2018.

Baca Juga

Dalam sambutannya Indra menyambut baik kolaborasi yang telah terjalin dan berharap hal ini menjadi momentum untuk memperkenalan beragam produk-produk investasi kepada masyarakat khususnya pekerja.

“Kami berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan karena telah memberikan kesempatan kepada Tanamduit untuk berkolaborasi dengan meningkatkan nilai tambah terhadap pengguna aplikasi Jamsostek mobile,”ungkap Indra.

Sinergi ini dilakukan guna meningkatkan literasi terkait investasi keuangan sekaligus mendorong masyarakat pekerja untuk turut serta dalam pembangunan negara dengan cara berinvestasi di SBN. 

“Kami ingin mendorong literasi investasi keuangan di kalangan pekerja serta menciptakan ekosistem investasi yang cepat, mudah, dan aman. Karena dengan semakin tinggi tingkat literasi dan inklusi keuangan, maka semakin banyak masyarakat pekerja yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara tepat, sehingga dapat memutus rantai _sandwich generation_ dan menjawab tantangan fenomena _ageing population_ agar Pekerja sejahtera di masa tua nya.” ungkap Roswita.

Melalui kerjasama tersebut Roswita juga berharap nantinya peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat dengan mudah melakukan investasi melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), dimana pada saat ini produk/instrumen investasi yang akan disediakan untuk kesempatan pertama berupa produk Surat Berharga Negara (SBN), sedangkan untuk produk lain seperti Reksadana akan dilakukan kemudian. Hal ini tentu sejalan dengan konsep pengambangan aplikasi tersebut untuk menjadi _one access to digital ecosystem_. 

“Kami terus berinovasi untuk meningkatkan layanan kepada peserta. Kami tidak hanya fokus untuk mengembangkan manfaat utama dari program, melainkan juga manfaat layanan lainnya yang juga dibutuhkan oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan,”imbuh Roswita. 

Karena seiring banyaknya peserta yang beralih ke layanan digital dan didukung oleh fitur JMO yang semakin lengkap, jumlah pengguna aplikasi ini pun terus mengalami peningkatan. Menurut data, sampai dengan 31 Oktober 2023 JMO telah digunakan oleh 20,9 juta pekerja atau meningkat 15,8 persen dari tahun sebelumnya.

Mengakhiri keterangannya Roswita berkomitmen untuk terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik dan sesuai dengan kebutuhan peserta.

“Kami berkomitmen untuk selalu berinovasi guna memberikan _customer experience_ terbaik agar peserta bisa merasakan kemudahan dan kenyamanan saat mengakses layanan BPJS Ketenagakerjaan, sehingga mereka bisa terus Kerja Keras Bebas Cemas,” pungkas Roswita.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement