Jumat 24 Nov 2023 17:09 WIB

Makin Populer, Podcast Bisa Jadi Alat Jualan Baru?

Masyarakat Indonesia kini mengakses siniar atau podcast sebagai sumber informasi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Podcast  kini dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk mencari inspirasi, hiburan, dan informasi terbaru. Sebagian menyimaknya sekadar mengisi waktu luang.  (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com.
Podcast kini dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk mencari inspirasi, hiburan, dan informasi terbaru. Sebagian menyimaknya sekadar mengisi waktu luang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Popularitas program siniar atau podcast kian menanjak di masyarakat Indonesia. Survei yang digagas Populix, berjudul "Podcast Trends Unveiled: Indonesia's Podcast Streaming Habits", mengungkap kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengakses siniar atau podcast sebagai sumber informasi dan hiburan.

Survei daring dilakukan terhadap 1.017 responden laki-laki dan perempuan berusia 17-55 tahun di Indonesia. Populix menemukan bahwa mayoritas responden mengakses siniar sebanyak empat sampai enam kali dalam sepekan. 

Baca Juga

Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu, mengatakan bahwa laporan itu menunjukkan bahwa podcast dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk mencari inspirasi, hiburan, dan informasi terbaru. Sebagian menyimaknya sekadar mengisi waktu luang.

"Naiknya popularitas podcast tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor seperti kemudahan dalam mengakses kontennya, hingga beragam konten menarik dan berkualitas yang ditawarkan. Pertumbuhan kreator konten dan audiens di Indonesia pun menjadikan podcast semakin trending digunakan," kata Timothy lewat pernyataan resminya.

Sebanyak 44 persen responden mengakses siniar pada waktu-waktu istirahat sepulang beraktivitas, yaitu pukul 20.00-22.00, sementara 29 persen mengakses siniar di pukul 17.00-20.00. Adapun durasi siniar yang ideal menurut mayoritas responden berkisar antara 20-60 menit per episode.

Dalam menikmati siniar , mayoritas responden lebih memilih siniar dalam format video. (48 persen). Sebanyak 35 persen responden menikmatinya dalam bentuk video maupun audio, dan 17 persen lebih memilih mendengarkan podcast audio saja.

YouTube (81 persen) unggul sebagai platform yang paling digemari responden untuk mendengarkan podcast video, disusul oleh TikTok (10 persen), Instagram Reels (tiga persen), dan Snack Video (dua persen). Platform yang paling sering digunakan responden untuk mendengarkan podcast dalam format audio adalah Spotify (72 persen), disusul dengan Noice (15 persen), Google Podcast (delapan persen), Apple Podcasts ( dua persen), serta Overcast, Anchor, Player.fm, dan Soundcloud masing-masing satu persen.

Survei ini juga mengungkap jenis konten siniar pilihan responden yaitu interview antara host dengan key opinion leaders/KOL (75 persen), siniar dengan lebih dari satu host (57 persen) dan podcast monolog (39 persen). Genre siniar yang paling disukai responden yaitu komedi (67 persen).

Tema lain yakni motivasi & inspirasi (62 persen), pengembangan diri (60 persen), kesehatan dan gaya hidup (52 persen), horor & misteri (47 persen), teknologi (42 persen). Begitu juga cerita & drama (39 persen), edukasi (38 persen), bisnis (37 persen), sosial budaya (37 persen), keluarga & romansa (33 persen), religi (32 persen), berita & politik (30 persen), serta olahraga (28 persen). 

"Temuan-temuan ini menyiratkan tumbuhnya podcast sebagai channel marketing baru yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri. Dengan konten dan pilihan KOL yang tepat, podcast dapat menjangkau target audiens secara efektif, baik dalam bentuk video maupun audio," tutur Timothy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement