REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional Mali U-17 mulai mendapat perhatian penikmat sepak bola. Itu karena performa fantastis skuad polesan Soumaila Coulibaly sepanjang Piala Dunia U-17 2023 bergulir.
Mali turut meraih tiket perempat final. Wakil Afrika ini salah satu tim paling produktif. Saingan terdekat mereka cuma Brasil dan Inggris.
Baik Selecao maupun the Three Lions, karena selama babak penyisihan berada di grup yang sama dengan Kaledonia Baru. Sementara Mali langsung mendapat lawan yang lebih kompetitif. The Eagles mencatat statistik mengerikan.
Dari empat pertandingan yang sudah dijalani, Mali mencetak 13 gol. Selama periode tersebut, Ibrahim Kanate dan rekan-rekan baru kebobolan dua gol. Teranyar, anak asuh Coulibaly membantai Meksiko lima gol tanpa balas di babak 16 besar.
Belum berhenti sampai di situ. Berdasarkan catatan FIFA, Mali tim paling produktif jika berdasarkan rata-rata per pertandingan. Setiap laga, wakil Afrika ini mencetak 3,7 gol.
Berikutnya dari segi percobaan ke gawang, lagi-lagi Mali juaranya. Jika berdasarkan rata-rata per pertandingan, armada the Eagles mendulang 30,72 peluang. Lalu dari segi percobaan yang tepat sasaran, Mali mantap di singgasana. Badra Traore dkk melepaskan 11,38 shots on target di setiap laga.
Sinyal bahaya untuk setiap lawan. Perlahan tapi pasti, Mali menebar ancaman ke setiap kontestan tersisa. Satu-satunya catatan minor pasukan Coulibaly, yakni saat ditumbangkan Spanyol di putaran grup.
Saat itu, Mali takluk 0-1 dari La Furia Roja. The Eagles bermain dengan 10 orang sejak menit ke-40. Mamadou Doumbia mendapat kartu merah. Namun mereka tetap memberikan kesulitan pada wakil Eropa itu.
"Kami selalu bermain sebagai sebuah tim. Itu dasar dari keseluruhan permainan kami," kata gelandang serang Mali, Mahamoud Barry, dikutip dari FIFA.com, Kamis (23/11/2023).
Pada perempatfinal, the Eagles jumpa Maroko. Derby Afrika ini berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (25/11/2023), pukul 19.00 WIB.