REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Yogyakarta sukses menyelenggarakan Seminar Pemuda Digital dengan tema 'Peluang dan Tantangan Artificial Intelligence (AI) di Era Disruptif Bagi Dunia Pendidikan'. Acara berlangsung di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta, pada Selasa lalu, dan dihadiri oleh sejumlah peserta dari kalangan akademisi, praktisi, dan masyarakat umum.

Dalam sambutannya, Vadlya Ma’arif selaku kepala Kampus Universitas BSI kampus Yogyakarta menyampaikan urgensi menjawab peluang dan tantangan yang muncul dengan adanya AI pada era disruptif saat ini, terutama bagi dunia pendidikan.

"Peluang dan tantangan AI pada era disruptif sekarang ini harus kita jawab bersama agar kita bisa mudah menentukan langkah mau ke arah mana. Kita harus bisa melihat lebih banyak peluangnya agar kita tidak tergerus dengan kehadiran AI ini," ujarnya, mengutip keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).

Sementara itu, Naba Aji Notoseputro, selaku Co-Founder Yayasan BSI, turut memberikan perspektif yang menarik mengenai hadirnya teknologi AI. 

"Hadirnya teknologi tak bisa kita hindari. Lebih seringnya juga, saat ada kemunculan teknologi terbaru, kita belum siap menerimanya. Makanya, ketika ada sesuatu yang baru, selalu kita pecah menjadi tantangan atau peluang. Kita harus siap mempelajari dan terlibat di dalamnya, agar bisa menjadikan hal tersebut sebagai peluang, bukan malah terbuang,” ujarnya.

Seminar Pemuda Digital ini menjadi platform penting bagi para peserta untuk memahami lebih dalam mengenai dampak AI dalam dunia pendidikan serta bagaimana mengelola peluang dan tantangan yang dihadirkan oleh teknologi ini. Universitas BSI kampus Yogyakarta sebagai Kampus Digital Kreatif, terus berkomitmen untuk menghadirkan event-event berbasis pengetahuan, guna mendukung perkembangan positif dalam dunia pendidikan pada era digital ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika