Jumat 24 Nov 2023 14:12 WIB

Kisah Perjuangan Putri Indro Warkop Merawat Sang Ibu yang Menderita Kanker Paru

Ibunda Hada meninggal dunia tepat satu tahun dua bulan setelah diagnosis ditegakkan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Hada Kusumonegoro, anak Indro Warkop, yang menjadi pendamping dan perawat atau dikenal pula dengan istilah caregiver untuk ibunya yang menderita kanker paru.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Hada Kusumonegoro, anak Indro Warkop, yang menjadi pendamping dan perawat atau dikenal pula dengan istilah caregiver untuk ibunya yang menderita kanker paru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Siapa yang tidak sedih saat mendengar orang yang kita cintai didiagnosis mengidap kanker? Boleh jadi rasa kaget dan sedih menyatu. Hal inilah yang dialami Indro Warkop bersama keluarga saat mengetahui istri dan ibu tercinta mereka menderita kanker paru.

Kendati terpukul, saat keluarga Anda ada yang menderita kanker, yang harus dipikirkan adalah bagaimana mengobatinya. Itulah yang akhirnya menjadi modal bagi anak Indro Warkop bernama Hada Kusumonegoro untuk menjadi pendamping dan perawat atau dikenal pula dengan istilah caregiver untuk maminya. Dia tidak mau larut dari kesedihan, ia justru ingin menolong maminya melewati masa sulit menghadapi kanker paru. 

Baca Juga

Hada mengungkapkan maminya divonis kanker paru pada 10 Agustus 2017. Sebelum didiagnosis kanker paru, ibunda Hada mengalami gejala batuk yang tak kunjung sembuh bahkan sudah berlangsung selama enam bulan. Hada kemudian meminta maminya memeriksakan diri ke dokter dan didapatinya sang bunda mengalami masalah pada parunya. "Mami ke rumah sakit sendiri, berobat sendiri, masih nyetir sendiri saat itu," ungkap Hada dalam konferensi pers bertajuk “Setiap Detik, Setiap Jam, Setiap Hari, Setiap Tambahan Hari Esok Akan Sangat Berarti Untuk Pasien Kanker Paru dan Keluarganya", Jumat (24/11/2023).

Sampai akhirnya dokter meminta Hada dan keluarga ke rumah sakit karena hasil ronsen maminya tidak bagus. Kemudian diketahui bahwa mami Hada menderita kanker paru dan harus segera ditangani. 

"Semua kan bingung. Papa lagi kerja. Akhirnya kita semua kumpul, sebelum naik ke atas, nangis semua dulu. Tapi aku lihat di situ, semuanya jatuh, semuanya lemah. Terus aku mikir siapa yang bantu mami kalau semua sedih. Sedangkan sedih itu sangat manusiawi," ujar Hada. 

Pada saat itu Hada sadar bahwa ia harus membantu maminya. "Kalau sedih lama-lama memang bisa. Tapi aku enggak mau," ujarnya.

Pada saat itu mereka melakukan rapat keluarga, papa Hada, Indro Warkop memutuskan untuk fokus bekerja mencari uang untuk bisa memenuhi semua kebutuhan pengobatan sang istri. Namun, Indro membutuhkan bantuan Hada dan anaknya yang lain untuk menjaga maminya. "Papa minta saya yang jadi pemimpin dari tim keluarga ini. Kakak dan adikku masih hancur berantakan," ujarnya.

Berangkat dari situ Hada mengaku akhirnya memiliki tim yang solid dan pada saat itu semua komunikasi dokter melalui dirinya. "Supaya satu pintu dan setiap habis ketemu dokter aku bikin narasi untuk menyebarkan ke grup keluarga agar tidak simpang siur keadaan mami," ujar Hada. 

Selain itu, karena mengingat banyak yang sayang, banyak yang kenal pada keluarga Hada, maka banyak bantuan dan kiriman yang datang. Namun karena sudah memutuskan menempuh jalur medis 100 persen, pihak keluarga harus pintar-pintar menyaring.

Mami Hada kemudian menjalani kemoterapi. Bahkan dilakukan hingga beberapa kali. Hada selalu memberi semangat pada maminya. Dia selalu menemani sang mami yang sangat bersemangat menjalani pengobatan. Hal ini dilakukan Hada sampai sang bunda menutup usia pada 9 Oktober 2023, tepat satu tahun dua bulan setelah diagnosis ditegakkan. "Jadi intinya aku hanya menangis hanya dua kali 10 Agustus 2017 dan 9 Oktober 2018 pada saat mami meninggal," ujar Hada.

Menurut Hada ada banyak tipe caregiver yang ada di masyarakat. Namun apresiasi yang diberikan untuk caregiver itu menurutnya sangat luar biasa karena caregiver sering kali menjadi peran yang dilupakan. "Padahal sangat penting."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement