REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad angkat suara mengenai namanya yang disebutkan masuk dalam struktur Dewan Pakar Timnas Pemenangan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies-Muhaimin (AMIN) pada Pemilu 2024. Dia membantah telah masuk dalam daftar tersebut.
"Setelah saya perhatikan, kan itu banyak beredar ya, kelihatannya mungkin bukan Abraham saya," kata Samad kepada wartawan, Kamis (23/11/2023).
Samad merasa tidak masuk ke dalam tim, karena hingga kini tak pernah dihubungi untuk bergabung di kubu AMIN.
"Karena saya tidak pernah dihubungi, saya tidak pernah tahu. Jadi saya menganggap itu bukan nama saya. Kan gini, kalau you (Anda) cantumkan nama orang, pastikan orangnya dihubungi, karena tak dihubungi, saya menganggap salah ketik saja. Jadi saya enggak mau beraksi," ungkap Samad.
Samad menjelaskan, jika Timnas AMIN menghubungi untuk bergabung, ia terbuka untuk melakukan diskusi lebih dahulu. Ia menyebut, salah satunya, yakni mengenai pemberantasan korupsi.
"Nah, kita berdiskusi panjang apa yang mereka akan lakukan ke depan. Perlu diskusi panjang tentang pemberantasan korupsi, itu kan intinya," ungkap dia.
Sebelumnya, calon Presiden RI Anies Baswedan menyebutkan tiga nama mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergabung dalam Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies-Muhaimin (AMIN) pada Pemilu 2024. Mereka adalah Abraham Samad, Bambang Widjojanto, dan Saut Situmorang.
"Justru anggota yang menjadi anggota timnas adalah pribadi-pribadi yang selama ini sudah bekerja untuk perubahan di berbagai sektor," kata Anies di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Rabu (22/11/2023).
Ketiganya mengisi posisi anggota Dewan Pakar Timnas AMIN. Anies menyebut, bergabungnya mantan pimpinan komisi antirasuah lantaran memiliki kesamaan dalam cara pandang dengan jajaran di Koalisi Perubahan terkait dengan konsep perubahan.