Jumat 24 Nov 2023 17:11 WIB

The Fed Masih Galau, Rupiah Melemah Hari Ini

Mata uang rupiah melemah 12 poin atau 0,08 persen.

Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas menghitung uang dolar AS di tempat penukaran valuta asing.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas menghitung uang dolar AS di tempat penukaran valuta asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah dipicu dolar Amerika Serikat (AS) stance dovish pada notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) belum dominan.

“Secara mingguan, rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS sejalan dengan penguatan dolar AS dalam tiga hari terakhir ini yang dipicu oleh belum dominannya stance dovish pada notulensi rapat FOMC November yang didukung oleh rilis data ekonomi AS yang masih solid,” ujar Josua Pardede ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Baca Juga

Lebih lanjut, pasar menunggu rilis Purchasing Managers Index (PMI) AS yang akan memberikan petunjuk terkait prospek ekonomi AS, sehingga memengaruhi ekspektasi pelaku pasar terhadap timing penurunan suku bunga Federal Reserve (the Fed). Saat ini, indeks dolar diperdagangkan di level 103,74 atau melemah tipis 0,18 persen dibandingkan penutupan hari Kamis (23/11).

Setelah libur Thanksgiving dan menjelang sesi AS yang lebih pendek, imbal hasil obligasi AS naik di seluruh kurva. Imbal hasil 10 tahun naik 5 basis points (bps) ke 4,45 persen.