Jumat 24 Nov 2023 19:41 WIB

Mengenal Kembali Sosok Ike Edwin, Jenderal Polisi yang Pernah Diembuskan Nakhodai KPK   

Ike Edwin pernah menjadi topik perbincangan bursa ketua KPK.

Rep: Rizky Suryarandika, Dessy Suciati Saputri/ Red: Nashih Nashrullah
Staf Ahli Kapolri, Irjen Ike Edwin saat melakukan registrasi antrean pendaftaran calon pimpinan KPK di Gedung I Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (4/7/2019) lalu.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Staf Ahli Kapolri, Irjen Ike Edwin saat melakukan registrasi antrean pendaftaran calon pimpinan KPK di Gedung I Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (4/7/2019) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). 

"Menetapkan Saudara FB selaku Ketua KPK RI sebagai tersangka," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Rabu (22/11/2023).

Baca Juga

Terlepas dari kasus yang membelit Firli Bahuri saat ini, ternyata publik bisa menengok seleksi Calon Pimpinan (Capim) KPK periode 2019-2023 di mana persaingan itu kemudian dimenangkan oleh Firli Bahuri. 

Pada seleksi tahap awal yang dilakukan Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK periode 2019-2023, nama Firli Bahuri sebenarnya tidak termasuk calon yang diunggulkan oleh publik. Pada tahap-tahap awal seleksi, memang ada 13 jenderal polisi yang lolos untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, yakni uji kompetensi.

Dari 13 jenderal polisi itu, Irjen Pol (Purn) Ike Edwin justru menjadi sosok yang paling diunggulkan oleh publik pada masa itu. Keinginan publik agar Ike Edwin menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023 itu terlihat pada pencarian berita di mesin pencari Google dalam kurun waktu 24 jam terakhir (11-12 Juli 2019). Nama Irjen Ike Edwin mengungguli capim KPK dari unsur Polri lainnya.

Dari hasil pencarian di Google Trend Indonesia pada masa itu, Irjen Pol Ike Edwin mengungguli nama capim KPK dari Kepolisian, yakni Irjen Firli Bahuri, Irjen Antam Novambar, dan Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar.

Hasil data Google Trend Indonesia menunjukan nama Irjen Pol Ike Edwin paling banyak disebut dengan topik Calon Pimpinan KPK. Nama mantan Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri itu unggul lantaran menjadi calon alternatif bila dilihat dari rekam jejak dan kemampuan pemberantasan korupsi.

Tampak dari kurva yang ditunjukkan tren pencarian Google Indonesia, Ike Edwin memimpin pencarian di beberapa waktu. Pada tanggal 12 Juli 2019, Ike Edwin memimpin pencarian pada pukul 07.40, 12.52, 14.36, 15.16, dan 19.08 WIB.  Pencarian calon Irjen Pol. Ike Edwin memimpin pencarian di beberapa daerah seperti Lampung, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta DKI Jakarta.

Baca juga: Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?

Namun sayang, keinginan publik tidak seiring dengan hasil keputusan Pansel Capim KPK. Sosok jenderal polisi yang akrab disapa Dang Ike ini justru gagal pada tahap tes psikologi, yang hasilnya tidak bisa diumumkan ke publik.

Mengetahui Ike Edwin gagal melewati tes psikologi, banyak komentar orang bernada kecewa yang berseliweran di lini masa media sosial. Pasalnya, dari rekam jejaknya sebagai aparat penegak hukum, Ike Edwin dinilai sukses dalam pemberantasan korupsi.

Yang paling fenomenal pada masa itu, Ike Edwin berhasil mengungkap megakorupsi pajak yang melibatkan Gayus Tambunan. Saat itu, Ike Edwin menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.

Pada masa pencalonan Capim KPK periode 2019-2023, Irjen Pol Ike Edwin masih aktif berdinas sebagai Sahlisospol Kapolri. Kala itu, Ike Edwin gencar mengampanyekan visi-misinya sebagai Capim KPK. Dia maju sebagai Capim KPK agar tidak ada korupsi di Indonesia.

"(Visi-misi) ya, harusnya nggak ada korupsi lagi dong, kan itu harapan rakyat seluruh bangsa," kata Edwin kepada wartawan di Pusdiklat Setneg, Jalan Gaharu I, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (17/7/2019). 

Mantan Kapolda Lampung ini...

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement