Jumat 24 Nov 2023 21:20 WIB

MUI Depok akan Gelar Aksi Damai Bela Palestina pada Ahad, Dihadiri 150 Ribu Orang  

Aksi damai bela Palestina akan digelar di GDC Depok

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi aksi bela Palestina. Aksi damai bela Palestina akan digelar di GDC Depok
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi aksi bela Palestina. Aksi damai bela Palestina akan digelar di GDC Depok

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK–Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok akan menggelar aksi damai bela Palestina bertajuk 'Aksi Damai Depok Bersama Palestina' di komplek ruko Verbena, Grand Depok City (GDC), Ahad (26/11/2023). 

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina yang  mengalami agresi militer dari penjajah Israel. 

Baca Juga

"Aksi kemanusiaan ini sebagai upaya memberikan dukungan kepada warga Gaza khususnya yang sedang menderita akibat agresi militer yang dilakukan Israel," jelas Sekretaris MUI Depok yang juga ketua kegiatan aksi, Khaerullah Ahyari dikutip dari situs informasi Pemkot Depok, Jumat (24/11/2023). 

Menurut Khaerullah, aksi kemanusiaan ini turut didukung oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Depok, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Depok dan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Serta lembaga maupun organisasi masyarakat di wilayah tersebut. 

Khaerullah kemudian mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama hadir dan turut menyukseskan kegiatan ini. Warga diminta memakai atribut pakaian berwarna putih selama mengikuti aksi ini.

"Acara ini murni aksi damai Depok bersama Palestina jadi tidak ada atribut organisasi, partai, calon presiden, politik maupun ujaran kebencian serta dukungan terhadap politik praktis. Perkiraan akan dihadiri oleh 150 ribu warga," ujarnya.

Israel dan Hamas telah memulai gencatan senjata selama empat hari, Jumat (24/11/2023). Sebagai bagian dari kesepakatan, Hamas akan membebaskan 13 warga Israel yang mereka sandera.

Baca juga: Syekh Isa, Relawan Daarul Quran di Gaza Syahid Sekeluarga dan Kisah Putri Dambaannya

Gencatan senjata dimulai pada pukul 07:00 waktu setempat dan berlaku menyeluruh di wilayah selatan serta utara Gaza. Selama gencatan senjata berlangsung, bantuan kemanusiaan akan dialirkan ke Gaza, termasuk di dalamnya bahan bakar.

Sejak menggempur Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel diketahui melarang pengiriman bahan bakar ke Gaza.

Sejauh ini jumlah warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah melampaui 14.500 jiwa. Mereka termasuk 6.000 anak-anak dan 4.000 perempuan. Sementara korban luka mencapai sekitar 33 ribu orang.     

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement