Jumat 24 Nov 2023 21:30 WIB

Cara Ponpes Al-Fath Cegah Ujaran Kebencian di Pesantren

Pesantren memiliki potensi besar untuk perintisan dan pengembangan industri halal.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi kegiatan santri di pesantren.
Foto: ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Ilustrasi kegiatan santri di pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fath Jakasetia Bekasi, Ustadz Taufik mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada seluruh santri sebagai upaya mencegah penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di dalam lingkungan pesantren. Di antaranya, Pesantren Al-Fath selalu mengajarkan santri untuk hidup dalam kebersamaan. 

"Dalam teori sudah kami sampaikan bahwa dalam praktiknya santri tidak boleh saling menghina anatara satu sama lain. Yang kedua mereka diajarkan kebersamaan dengan cara piket bersama bahkan makan pun sering satu nampan bertiga atau berempat," ujar Ustadz Taufik dalam keterangan tertulis yang diterima Republika pada Selasa (21/11/2023). 

Baca Juga

Ustadz Taufik mengatakan, isu negatif sekarang ini sudah semakin berkembang, khususnya dalam situasi mendekati pesta demokarasi lima tahunan. Isu-isu negatif tersebut dapat berakibat fatal pada kesatuan dan persatuan bangsa. Menurut dia, itulah yang menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia, termasuk kalangan santri. 

"Tantangan kita adalah memerangi paham intoleran dan radikalisme. Kita juga jangan membuat berita bohong apalagi menyebarkan. Adik santri jangan melakukan itu, karena dapat menimbulkan perpecahan di antara kita," ucap Ustadz Taufik.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, pondok pesantren memiliki peran penting dalam meminimalisir isu-isu negatif jelang Pemilu 2024, terutama yang berkaitan dengan SARA, hoaks, fitnah dan ujaran kebencian.

"Kita kan mempunyai sejarah ada yang cemerlang dan buruk. Jelang Pemilu 2024 situasi politik semakin memanas. Ini ada beberapa fakta bahwa intoleransi dan radikalisme berasal dari tempat yang disebutkan tadi tetapi tidak semuanya, tidak menggeneralisir. Nah untuk mencegah itu kita harus mendatangi semua komponen. Kita tidak ingin isu-isu negatif tersebut mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," kata dia. 

Dalam rangka meminimalisir dan mencegah isu-isu negatif menjelang Pemilu 2024 tersebut, menurut dia, Pesantren Al-Fath juga terus melakukan berbagai macam langkah-langkah strategis, termasuk bersilaturrahim dengan Polri pada Senin (20/11/2023). 

Selain untuk menjalin tali silaturrahmi, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk lebih memperat hubungan antara umara dan ulama. Jika kedua unsur ini memiliki hubungan yang kuat, kata dia, maka dapat menjadi benteng pertahanan untuk menangkal segala ancaman terhadap keutuhan bangsa.

"Jadi silaturrahmi ini merupakan media komunikasi, pendekatan antara umat, ulama dan umara maupun kepada santriwan dan santriwati," jelas Ustadz Taufik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement