REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Spanyol di Piala Dunia U-17 2023 terhenti di perempatfinal. La Rojita tak mampu melewati adangan Jerman pada babak 16 besar.
Skuad polesan Jose Maria Lana takluk 0-1 dari Der Panzer dalam duel di Jakarta International Stadium (JIS), Jumat (24/11/2023) petang WIB. Nyaris sepanjang pertandingan, tim dari negeri matador mendominasi. Tak hanya unggul penguasaan bola.
Spanyol juga lebih banyak menebar ancaman. Namun pada akhirnya La Furia Roja harus menelan pil pahit. Penalti Paris Brunner di menit ke-64, memulangkan Marc Guiu dan rekan-rekan.
"Kami punya banyak kesempatan untuk masukin gol, tapi pada akhirnya, tidak bisa ciptakan satu gol pun," kata Lana melalui penerjemahnya, saat ditemui di mixed zone.
Secara keseluruhan ia tetap memuji penampilan pasukannya. Mereka menekan dan terus menyerang. Namun para pemain bertahan lawan, disiplin mengawal areanya.
Semua sudah terjadi. Tak ada gunanya terlarut dalam penyesalan. Lana berharap anak asuhnya jangan sampai patah semangat.
"Terus bekerja keras, melakukan yang terbaik. Supaya nanti menjadi tim yang lebih baik lagi," ujar sang arsitek.
Dalam laga yang baru saja berlangsung, Spanyol menguasai bola hingga 76 persen. Jerman cuma kebagian 24 persen. Itu bukti dominasi tim matador.
Pau Prim dan rekan-rekan melepaskan 22 tembakan. Sebanyak lima di antaranya tepat sasaran. Namun tak satu pun berbuah gol.
Sementara tim Panzer mengoleksi tiga shots on target. Itu termasuk penalti Brunner. Spanyol merasakan kekejaman sepak bola.
Sebelum menutup sesi wawancara ini, Lana diminta menggambarkan kesannya tentang Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia ini. Ia mengaku sangat senang berada di sini. Semua orang melayani mereka dengan baik, berdasarkan kapasitas masing-masing. "Seperti berada di rumah sendiri," tutur juru taktik berusia 48 tahun itu.