Jumat 24 Nov 2023 22:47 WIB

Ustadz Das'ad Latif: Beda Partai Silakan Itu Hak Demokrasi, Tapi Jangan Baper

Ustadz Dasad Latif mengajak hadapi Pemilu 2024 dengan persatuan kesatuan.

Rep: febrian Fachri / Red: Nashih Nashrullah
Ustaz Dasad Latif, mengajak hadapi Pemilu 2024 dengan persatuan kesatuan
Foto: Republika/Prayogi
Ustaz Dasad Latif, mengajak hadapi Pemilu 2024 dengan persatuan kesatuan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU— Ustadz kondang Das'ad Latif mengingatkan masyarakat agar tidak terbawa perasaan (baper) hanya karena berbeda pilihan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.  

Menurut Ustaz Das’ad, perpecahan bisa muncul saat musim politik. Hal itu disampaikan Das'ad Latif saat menggelar Doa Bersama Pemilu Damai 2024, bersama Kapolda Riau Irjen Pol Mohamad Iqbal Jumat (24/11/2023. 

Baca Juga

“Saya bersama jajaran Polda Riau dipimpin langsung Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal, kita berkumpul untuk bikin komitmen bersama, damai dalam Pemilu. Sebab salah satu munculnya perpecahan bangsa ini momen politik terutama Pemilu, jangan baper, pakai akal sehat," kata Das'ad Latif.  

Das'ad menyampaikan doa bersama tersebut merupakan langkah untuk komitmen bersama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam Islam, kata Das'ad, persaudaraan sangat penting. Hal itu tertulis di salah satu ayat di kitab suci Alquran. Selain itu, sebagai negara masyarakat juga terikat dalam sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. 

"Alquran mengikat kita dengan ayat berpegang teguh lah engkau dengan tali persaudaran Allah, dan janganlah engkau becerai berai. Sebagai negara kita diikat dengan sila yaitu Pancasila ada satu sila namanya sila ketiga Persatuan Indonesia," ucap Das'ad.  

Menurut Das'ad Latif, para pemimpin negeri dan masyarakat harus melihat bagaimana para pemuda dari Sabang sampai Merauke berikrar dalam Sumpah Pemuda yang membuat Indonesia bersatu. Sebab, kejayaan Indonesia adalah persatuan.

Ia menilai setiap musim Pemilu sangat lumrah antar individu masyarakat berbeda pilihan. Namum perbedaan pilihan kata dia bukanlah alasan untuk kemudian merusak silaturrahmi.

Dalam kesatuan ada perbedaan tidak mungkin kita kampanye persatuan kalau kita sudah sama. Karena kita berbeda suku, ras dan agama tetapi kita tetap satu. Pemilu kita beda calon, beda partai silakan itu hak demokrasi jangan baper terpecah belah karena pilpres," ujarnya.  

Baca juga: Syekh Isa, Relawan Daarul Quran di Gaza Syahid Sekeluarga dan Kisah Putri Dambaannya

Sementara Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal mengatakan Doa Bersama Pemilu Damai adalah puncak dari proses pengamanan Pemilu 2024 nanti. 

“Dari para ulama ikhtiar memang harus, ikhtiar dengan maksimal jangan lupa dengan doa," ucap Iqbal.  

Iqbal menyampaikan, berbagai upaya telah dilakukan Polda Riau bersama penyelenggara Pemilu yakni KPU dan Bawaslu mulai dari pra kondisi hingga proses tahapan Pemilu di Riau berjalan dengan baik. 

"Berdoalah Insya Allah akan dikabulkan. Alhamdulillah kita gelar langit bersahabat, dengan Ridha Allah kita bermunajat agar semoga perhelatan pemilu itu berjalan dengan aman tertib, kondusif, bermarwah, berintegritas insya Allah penuh berkah," kata Iqbal.   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement