REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- PBB mengatakan, sebanyak 137 truk yang membawa makanan, air, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya telah diturunkan di Gaza sejak gencatan senjata Israel-Hamas dimulai pada Jumat (24/11/2023). Ini adalah konvoi kemanusiaan terbesar yang memasuki Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
Truk bantuan mulai memasuki Jalur Gaza dari Mesir melalui perbatasan Rafah tidak lama setelah gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas mulai berlaku. Beberapa ambulans yang membawa puluhan warga Palestina yang terluka juga mulai menuju Mesir melalui perbatasan.
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), 129 ribu liter bahan bakar juga memasuki wilayah Palestina. Badan itu menyatakan, total 200 truk dikirim dari desa Nitzana di Israel ke perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir.
Sedangkan 21 pasien dalam kondisi kritis dievakuasi dari utara Gaza. "Ratusan ribu orang dibantu dengan makanan, air, pasokan medis, dan barang-barang kemanusiaan penting lainnya," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan dikutip dari AlArabiyah.
Pemerintah Internasional pun mendorong pengiriman bantuan ke Mesir untuk segera memasuki Gaza. Sebanyak 17 pesawat KSrelief yang membawa bantuan penting ke Gaza telah tiba di Bandara el-Arish Mesir pada Jumat.
Sebuah pesawat tambahan saat ini sedang dalam perjalanan ke Mesir setelah lepas landas dari Riyadh. Bantuan tersebut mencakup makanan, perlengkapan dan peralatan medis, ambulans, dan perlengkapan yang digunakan untuk tempat berlindung.
Sedangkan misi medis internasional pertama yang datang dari Inggris mencapai Istanbul pada Jumat. Menurut laporan Anadolu Agency, pengiriman ini untuk bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
Tim terdiri dari 10 ambulans dan paramedis. Mereka memulai perjalanan empat hari dari London dengan 50 ambulans, tetapi hanya 10 yang diizinkan melanjutkan perjalanan dari Prancis.
Pengiriman ini diperkirakan mencapai Mesir dengan kapal dari Istanbul. Tim berkumpul setelah ada panggilan ambulans dari "Verenel Association" dan Global Family Aid yang berbasis di Turki.
Ambulans asosiasi, pada umumnya, dibeli dari Mesir, dikirim ke gerbang perbatasan Rafah di bawah koordinasi Bulan Sabit Merah Mesir. Namun ambulans yang dikirim tersebut bertujuan untuk dibawa melintasi perbatasan dan dikirim ke rumah sakit di Palestina.