REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Yogyakarta sukses menggelar Seminar Pemuda Digital dengan tema 'Peluang dan Tantangan Artificial Intelligence (AI) di Era Disruptif Bagi Dunia Pendidikan'. Acara prestisius ini berlangsung di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta, dan dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan, mulai dari siswa, guru, mahasiswa dan masyarakat umum.

Salah satu pembicara yang hadir, Noel Silalahi, Peneliti dari Center for Digital Society (CfDS) UGM, dalam presentasinya membahas dampak munculnya Artificial Intelligence (AI). Ia mengatakan, hadirnya AI memberikan istilah baru yang dinamakan sebagai Disrupsi Digital.

"Disrupsi digital membawa perubahan besar dalam cara kita hidup dan berbisnis, yang dipicu oleh penggunaan teknologi digital. Ini mencakup transformasi fundamental dalam proses kerja, komunikasi, dan interaksi melalui adopsi internet, perangkat mobile, serta teknologi kecerdasan buatan (AI)," ungkap Noel dalam materinya, mengutip keterangan tertulis, Sabtu (25/11/2023).

Lebih lanjut, Noel menekankan bahwa disrupsi digital bukanlah sesuatu yang bisa dihindari. "Kita harus berubah, atau kita yang diganti," katanya. 

Pernyataan ini mencerminkan urgensi adaptasi terhadap perkembangan teknologi, khususnya kehadiran AI di berbagai sektor kehidupan termasuk dunia pendidikan. Seminar Pemuda Digital ini diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran bagi para peserta untuk lebih memahami peluang dan tantangan yang dihadirkan oleh AI dalam dunia pendidikan, serta menggali strategi yang tepat untuk menghadapi era disruptif ini. 

Universitas BSI kampus Yogyakarta sebagai Kampus Digital Kreatif terus berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam mengintegrasikan teknologi canggih, seperti AI, dalam pengembangan sistem pendidikan yang adaptif dan progresif.

Ikuti Whatsapp Channel Republika