Sabtu 25 Nov 2023 12:10 WIB

Membelot dari Uni Eropa, Spanyol akan Akui Sendiri Negara Palestina

Sudah saatnya UE mengakui negara Palestina, jika tidak Spanyol akan akui Palestina

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pada Jumat (24/11/2023), bahwa Spanyol akan mengambil keputusan sendiri untuk mengakui negara Palestina.
Foto: EPA-EFE/GPO/KOBI GIDEON
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pada Jumat (24/11/2023), bahwa Spanyol akan mengambil keputusan sendiri untuk mengakui negara Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pada Jumat (24/11/2023), bahwa Spanyol akan mengambil keputusan sendiri untuk mengakui negara Palestina. Hal ini akan sangat bertentangan dengan pendapat Uni Eropa (UE). 

“Saya pikir sudah tiba saatnya bagi komunitas internasional, terutama bagi Uni Eropa dan negara-negara anggotanya untuk mengakui negara Palestina,” kata Sanchez kepada media saat konferensi pers di perbatasan Rafah di sisi Mesir.

Baca Juga

Menurut Sanchez, bahwa idealnya pengakuan tersebut akan datang sekaligus dengan setidaknya beberapa negara anggota berpartisipasi. “Namun jika hal ini tidak terjadi, tentu saja Spanyol akan mengambil keputusannya sendiri,” kata perdana menteri Spanyol yang baru terpilih kembali itu. 

Sanchez sebelumnya bersumpah bahwa mengakui negara Palestina adalah prioritasnya pada masa jabatannya yang akan datang. Dukungan ini pun kembali ditegaskan saat dia bersama Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo dalam turnya ke Israel, Palestina, dan Mesir.

Sepanjang perjalanan, kedua pemimpin menyerukan perlindungan penduduk sipil di Gaza dan meminta Israel menghormati hukum kemanusiaan internasional. Sanchez mengatakan, Israel tidak mengikuti hukum internasional dan menuduh Israel melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap ribuan anak di Gaza. Meski begitu Sanchez juga dengan tegas mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober.

"Kita perlu mengganti kekerasan dengan harapan dan perdamaian. Ini yang saya sampaikan kepada presiden dan perdana menteri Israel,” kata Sanchez di perbatasan Rafah. 

Berbicara mengenai apakah Belgia akan mengakui Palestina, De Croo mengatakan, prioritas pertama adalah membebaskan para tawanan yang disandera oleh Hamas dan membantu meringankan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. “Kemudian, kita perlu duduk mengelilingi meja dan mendiskusikan topik tersebut,” kata De Croo.

Menlu Israel memanggil Dubes Spanyol dan Belgia...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement