REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Pertempuran yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza masih belum berakhir. Dalam situasi ini, desa-desa Palestina di Area C menghadapi pengusiran oleh para pemukim Israel.
Para pemukim Israel itu mengambil kesempatan di tengah keadaan perang, dengan mengusir warga Palestina dari tanah mereka di Tepi Barat. Salah satu desa di mana warganya mengalami pengusiran oleh pemukim Israel, adalah Desa Susiya.
Desa Susiya terletak di selatan kota Hebro. Ini adalah salah satu desa yang menyaksikan perpindahan penduduk secara luas oleh pemukim dan tentara Israel. Warga Desa Susiya sudah lama tinggal di gua-gua, rumah-rumah seng, dan tenda-tenda.
Desa tersebut telah menjadi sasaran penghancuran berturut-turut sejak tahun 1948 di tangan penjajah Israel. Bahkan desa ini ada di ambang kehilangan identitas Palestina.
Kini hanya sebagian kecil keluarga Palestina yang menetap di sana, setelah selama 75 tahun digusur dan rumah-rumah mereka dibongkar.
Desa Susiya sebetulnya sudah ada sejak abad ke-4 Masehi. Desa Susiya adalah salah satu dari 12 desa dan desa di kawasan “Masafer Yatta” di Perbukitan Hebron. Desa ini terletak di sebuah bukit tinggi di Tepi Barat dalam Area C, yang dikontrol secara administratif dan keamanan oleh Israel.
Sejak tahun 1930-an, penduduk desa tersebut mengandalkan penggembalaan ternak dan menanam pohon zaitun. Desa tersebut mulai berkembang karena menarik banyak orang Palestina selama era pemerintahan Ottoman di Palestina.
Namun sejak tahun 1948, desa tersebut, tempat tinggal ratusan warga Palestina pada saat itu, telah menjadi sasaran kampanye pengungsian dan pengusiran sistematis oleh para pemukim Israel.
Lihat halaman berikutnya >>>