REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Produksi beras pada periode Januari - November 2023 di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dinyatakan surplus sebanyak 189.663 ton sehingga ketersediaan pangan di daerah ini dinilai cukup melimpah.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar, Sabtu (25/11/2023), mengatakan, produksi beras dari Januari hingga November 2023 tercatat sebanyak 320.781 ton. Sementara kebutuhan konsumsi per tahun hanya 143.038 ton dengan rata-rata 11.920 ton per bulan untuk penduduk 1,4 juta jiwa.
Sedangkan penyerapan beras sampai November 2023 tercatat sebanyak 131.118 ton, sehingga dinyatakan surplus 189.663 ton.
Selama ini, menurut dia, produksi beras Lebak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak pernah menimbulkan kerawanan pangan. "Kami sampai saat ini belum menerima laporan dari warga perihal kerawanan pangan akibat dampak kemarau panjang," kata Deni.
Menurut dia, surplus beras sebanyak itu diperkirakan dapat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama 15 bulan ke depan. Apalagi sebagian besar warga Lebak masih memiliki stok gabah hasil panen yang disimpan di rumah pangan atau leuit.
Stok gabah itu, kata dia, nantinya untuk memenuhi ketersediaan pangan keluarga. Namun saat ini petani di berbagai daerah sudah melakukan gerakan tanam. "Kami meyakini ketersediaan beras dipastikan melimpah saat panen Februari 2024 nanti," kata Deni.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Citeras Kabupaten Lebak Arsyad (50 tahun) mengatakan, saat ini persediaan beras di wilayahnya relatif aman dan mencukupi dengan hasil panen pada September lalu. Karena itu, ketersediaan pangan keluarga di daerahnya mencukupi untuk kebutuhan konsumsi pangan keluarga hingga tahun depan.
"Kami dengan 50 petani anggota kini melakukan gerakan tanam padi menyusul tibanya musim hujan," kata Arsyad.