REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) menyerukan umat Islam agar menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.
"Pemilu ini wajib hukumnya. Karena kita bernegara, di dalamnya juga masuk menjaga agama, menjaga umat dan menjaga kedaulatan, sehingga pelaksanaan pemilu harus aman, damai dan kondusif," kata Ketua MUI Kotawaringin Timur, Amrullah Hadi di Sampit, Sabtu (26/11/2023).
Sehubungan dengan Pemilu serentak 2024 MUI Kotawaringin Timur menggelar rapat koordinasi bersama MUI kecamatan dalam rangka menyikapi pelaksanaan pesta demokrasi agar berjalan aman dan damai.
Selain MUI kecamatan, juga dilibatkan seluruh organisasi Islam yang ada di Kotawaringin sebagai peserta, serta narasumber dari KPU, Bawaslu, TNI dan Polri untuk memberi wawasan terkait aturan pelaksanaan pemilu, hal-hal yang tak boleh dilanggar hingga ke mana harus mengadu jika menemukan pelanggaran.
"Semua ini dalam rangka mengondisikan pelaksanaan Pemilu yang aman dan damai, sudah tentu berakhlakul karimah," ucapnya.
Amrullah menambahkan, umat Islam hendaknya menjaga akhlakul karimah (akhlak yang terpuji), sehingga dalam menyikapi Pemilu tidak boleh ada yang namanya black campaign, harus sopan, dan tidak boleh saling mencela.
"Umat Islam ini terbanyak di Kotawaringin Timur, apabila yang banyak ini kacau, maka kacaulah semua. Tapi, kalau yang banyak ini baik dan tenang maka tenanglah kita semua," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada MUI daerah setempat yang telah menggagas kegiatan tersebut.
Menurutnya, memang perlu langkah-langkah untuk menyamakan pendapat dalam menghadapi Pemilu serentak 2024, sehingga pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali itu bisa berjalan lancar dan damai.
“Harapan kita bagaimana agar Pemilu 2024 berjalan lancar, aman dan damai, serta menghasilkan pemimpin yang nantinya membawa Indonesia lebih baik lagi,” ucapnya.