Ahad 26 Nov 2023 10:21 WIB

Partai Anti-Islam Berpotensi Menangkan Pemilu di Belanda

Pemimpin partai ini yang dikenal dengan kebenciannya terhadap Islam.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Muhammad Hafil
Islamofobia (ilustrasi)
Foto: Bosh Fawstin
Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,ROTTERDAM -- Partai untuk Kebebasan (PVV) yang beraliran kanan-jauh dan anti-Islam berada berpotensi meraih kemenangan signifikan dalam pemilihan umum di Belanda, menurut hasil awal hari Rabu (22/11/2023). 

Pemimpin partai ini yang dikenal dengan kebenciannya terhadap Islam, Geert Wilders mengatakan berdasarkan hasil poling awal tersebut, PVV tidak dapat diabaikan. Ia mengklaim partainya menjadi jalan alternatif lain demokrasi dan tidak bisa ditolak oleh para pemilih.

Baca Juga

"Kami akan memerintah negara ini," katanya.

"Saya berbicara kepada partai-partai lain; kampanye telah berakhir, dan para pemilih telah berbicara. Sekarang kita perlu menemukan kesamaan satu sama lain. Kita perlu bekerja sama. PVV telah mengamankan 35 kursi yang tidak dapat diabaikan oleh partai manapun. Kami sudah muak," ujarnya. 

"Kami ingin Belanda berada di posisi pertama lagi, dan kami akan mewujudkannya," katanya, berpidato di hadapan para pendukungnya setelah jajak pendapat dan hasil awal menempatkan partainya di posisi pertama.

PVV berada di posisi pertama, diikuti oleh Partai Buruh dan aliansi Kiri Hijau yang dipimpin oleh mantan Wakil Presiden Komisi Eropa, Frans Timmermans, dengan 25 kursi.

Dalam upaya untuk melunakkan retorika sebelumnya, Wilders dalam sebuah pernyataan kepada lembaga penyiaran publik NOS menyatakan keinginannya untuk menjadi perdana menteri bagi semua orang, tanpa memandang asal-usul etnis atau agama mereka. Ia juga menyatakan harapannya agar mereka dapat mencapai kesepakatan dalam pembicaraan koalisi dengan partai-partai lain.

"Saya penuh harapan. Saya memahami bahwa partai-partai tidak menginginkan pemerintahan yang bertentangan dengan Konstitusi. Kami tidak akan melakukan itu. Kami tidak akan berbicara tentang masjid, Al-Quran, atau sekolah-sekolah Islam. Kami akan berbicara tentang memberikan prioritas kembali kepada Belanda, harapan Belanda," katanya.

Partai Kebebasan dan Demokrasi yang dipimpin oleh Dilan Yesilgoz- Zegerius turun ke posisi ketiga dengan 24 kursi. Partai Kontrak Sosial Baru yang dipimpin oleh Pieter Omtzigt, yang merupakan anggota partai Christian Democratic Appeal (CDA) dan kemudian membentuk partainya sendiri, berpartisipasi dalam pemilu untuk pertama kalinya dan mendapatkan tempat keempat dengan 20 kursi.

Omtzigt, sebelumnya mengatakan bahwa partainya tidak akan berkoalisi dengan Wilders, tetapi setelah hasil awal, ia menahan diri untuk tidak memberikan pernyataan yang jelas mengenai hal tersebut. Jumlah kursi Partai Denk, yang mayoritasnya adalah orang Turki dan Muslim, tetap tidak berubah, yaitu tiga kursi dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement