GENPOP -- Sebagian kalangan masih belum memahami pengertian mata uang digital dan mata uang kripto (cryptocurrency). Perbedaan mata uang uang digital dan kripto juga masih sering disalahpahami.
Istilah mata uang digital dan mata uang kripto sering kali digunakan secara bergantian. Hal ini menimbulkan kesan bahwa keduanya sinonim. Padahal keduanya bukanlah sinonim atau antonim.
Internal Revenue Service (IRS), yang merupakan salah satu lembaga pemerintah pertama yang mengakui Bitcoin, mendefinisikan mata uang digital sebagai "representasi nilai digital yang berfungsi sebagai alat tukar, unit hitung, dan/atau penyimpan nilai."
Istilah mata uang digital adalah istilah umum yang mencakup semua mata uang atau metode pembayaran yang digunakan melalui perangkat elektronik.
Adapun Cryptocurrency alias kripto membentuk kategori di bawah itu.
Selain perangkat elektronik, mata uang digital yang juga disebut sebagai mata uang virtual, bergantung pada internet, jaringan seluler, atau gelombang radio untuk mentransfer nilai dari satu orang ke orang lain.
Saluran komunikasi ini memungkinkan mata uang digital digunakan dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan mata uang fisik, seperti koin, uang kertas, dan buku cek. Secara khusus, mata uang digital dapat dikirim ke seluruh dunia secara instan.
Apa Saja yang Termasuk Mata Uang digital?
Mata uang digital secara luas dapat diklasifikasikan menjadi:
- Cryptocurrency alias kripto
- Stablecoin
- Koin utilitas
- CBDC
- Uang seluler
- Platform pembayaran internet
Enam jenis tersebut dapat digambarkan sebagai terpusat, terdesentralisasi, atau hybrid. Enam itu juga dapat diklasifikasikan sebagai mata uang negara atau sebagai rel untuk mata uang lainnya.
Mata uang digital terpusat (tersentralisasi)
Mata uang digital ini dibuat, diterbitkan, dan dikelola oleh entitas terpusat seperti perusahaan, lembaga pemerintah, atau bahkan seseorang.
Keuntungan mata uang digital terpusat meliputi:
- Mudah diluncurkan dan dikelola
- Mudah untuk ditingkatkan karena ada satu pengambil keputusan akhir
- Dapat dengan mudah memenuhi persyaratan peraturan
- Transaksi yang salah dapat dibatalkan
Kerugian dari mata uang digital terpusat meliputi:
- Dapat dengan mudah diretas karena memiliki satu titik kegagalan
- Dapat dimatikan secara paksa
- Pengguna dapat dengan mudah disensor, termasuk penerapan batasan.
- Biaya transaksi bisa sangat mahal karena ada kebutuhan untuk mendapatkan keuntungan
- Pengguna harus menghadapi kenyataan bahwa data mereka dikumpulkan, disimpan, dan digunakan.
Mata uang digital terdesentralisasi
Mata uang digital terdesentralisasi diterbitkan dan dikelola sebagai proyek komunitas. Semua keputusan mengenai operasional mereka, termasuk peningkatan software, dilakukan melalui konsensus oleh para pemangku kepentingan yang independen satu sama lain.
Mata uang digital terdesentralisasi berada di jaringan komputer independen peer-to-peer, atau dikenal sebagai blockchain. Transaksi diproses melalui mekanisme konsensus seperti bukti kerja (PoW) dan bukti kepemilikan (PoS).
Keuntungan mata uang digital terdesentralisasi meliputi:
1. Memiliki lebih banyak keamanan karena mereka memiliki sedikit titik kegagalan
2. Transaksi tidak dapat diubah karena tidak dapat dibatalkan
3. Mengizinkan pengguna untuk menggunakan nama samaran, sehingga memberikan pengalaman privasi tunai secara online
4. Tahan terhadap sensor
5. Dapat diakses dan digunakan dari mana saja di dunia
Kerugian dari mata uang digital terdesentralisasi meliputi:
1. Tantangan skalabilitas
2. Tidak diterima sebagai alat tukar di sebagian besar toko
3. Transaksi yang salah tidak dapat dibatalkan
4. Beberapa diantaranya, terutama yang menggunakan mekanisme konsensus bukti kerja (PoW), memberikan kontribusi emisi rumah kaca yang signifikan terhadap lingkungan.
Mata uang digital hybrid
Mata uang digital hybrid memiliki komponen sentralisasi dan desentralisasi. Beberapa aspek transaksi harus ditangani dan diproses oleh entitas terpusat.
Di negara lain, meskipun jaringan komputer yang memproses transaksi bersifat peer-to-peer, semua komputer dimiliki dan dikelola oleh entitas yang sama.
Keunggulan mata uang digital hybrid antara lain:
1. Memiliki kekuatan dari kedua dunia, seperti keamanan dan skalabilitas
2. Hal ini memungkinkan adanya bentuk inovasi lainnya.
Penting diketahui bahwa mata uang digital yang berdaulat dan memiliki unit independen tidak dianggap mewakili aset lainnya.
Sedangkan mata uang digital yang digunakan sebagai rel dianggap sebagai representasi mata uang lainnya.