REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK–Relawan Palestina, Bang Onim mendorong agar sejarah Palestina bisa masuk dalam perangkat mata pelajaran atau kurikulum di sekolah hingga universitas. Pernyataan ini disampaikannya saat berorasi di aksi damai Depok bersama Palestina, Ahad (26/11/2023).
Menurut pria dengan nama asli Abdillah Onim itu, langkah untuk memasukkan sejarah Palestina di kurikulum penting untuk terus memberi wawasan terkait perjuangan warga Palestina pada generasi muda. Sehingga dukungan terhadap bangsa yang puluhan tahun itu terjajah bisa dterus terjaga.
"Baik itu di sekolah negeri, madrasah, universitas agar supaya generasi kita saat ini bisa mengetahui tentang sejarah Palestina. Jika generasi kita sudah mengetahui tentang sejarah Palestina, maka apapun yang terjadi semangat kita, komitmen kita untuk mendukung terhadap Palestina sampai dengan akhir hayat kita," jelas Bang Onim saat aksi damai di Grand Depok City (GDC), Ahad (26/11/2023).
Meski saat ini pulang ke Indonesia, Bang Onim mengaku akan kembali lagi ke Gaza. Dia dan keluarganya akan kembali menjadi relawan di wilayah konflik tersebut saat situasi di Gaza lebih kondusif.
"Mohon doanya jika nanti situasi Gaza sudah kondusif, saya akan kembali lagi ke Gaza Palestina untuk melanjutkan perjuangan bersama dengan masyarakat Palestina," katanya.
Aksi damai Depok bersama Palestina digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok. Sekitar lebih dari 100 ribu orang menghadiri aksi yang berlangsung sejak pukul 06.00 WIB ini.
MUI Depok menjelaskan, aksi tersebut didukung penuh dari seluruh elemen masyarakat di Kota Depok, mulai dari pemerintah daerah hingga organisasi masyarakat. Warga Depok disebutnya mendukung penuh perjuangan Palestina dalam meraih kemerdekaannya.
Ketua pelaksana aksi damai Depok bersama Palestina, Khaerullah Ahyari berharap pesan yang dibawa dalam aksi yang digelar di Depok ini dapat didengar hingga ke kancah internasional. Sehingga diharapkannya akan ada titik terang dalam bencana kemanusiaan di Palestina dan rakyat Palestina segera mendapat kemerdekaan.
"Kita berharap suara kita didengar oleh dunia internasional, oleh PBB supaya kita bisa melihat segera, sesegera mungkin Palestina merdeka dan Kota Gaza bisa terlepas dari penjajahan bangsa Israel," ujarnya.