REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin, persilakan capres-cawapres datang ke kampus untuk menyampaikan gagasannya. Namun ia mengingatkan agar apa yang disampaikan nantinya harus pada konteks pendidikan.
"Kita harus pada spirit pendidikan ya. Silakan dipilih sesuai dengan daya rasionalitas masing-masing dan pilihan kan sudah masing-masing, enggak bisa dipaksakan. Enggak bisa disorong-sorongkan," kata Al Makin di Gedung Pusat UGM, Sleman, Jumat (24/11/2023).
Al Makin mengatakan mekanisme kehadiran capres-cawapres di kampus telah diatur oleh KPU, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama. Ia mengungkapkan UIN Sunan Kalijaga tak membuat SOP secara khusus terkait itu.
"Sudah normatif lah, artinya kampus kan lembaga untuk pendidikan, ya kampus ya harus membahas bagaimana caranya agar itu mendidik, agar itu rasional, agar itu terukur," ucapnya.
Sebagai instutusi pendidikan, Al Makin mengatakan, kampus harus mempertahankan agar seluruh civitas academica di kampus tetap menjaga rasionalitas akademiknya. Untuk itu para capres-cawapres perlu mengedepankan aspek pendidikan ketika berbicara di kampus.
"Iya dong, pendidikan demokrasi, pendidikan bermasyarakat, pendidikan berpemilu, kita enggak ngomong orangnya, ngomong gagasannya. Kita tidak ngomong partainya tapi apa yang disampaikan, visi-misinya," ungkapnya.
Al Makin turut hadir dalam Seruan Pemilu Damai yang dilakukan sejumlah rektor universitas di DIY. Ia berharap Pemilu 2024 berjalan aman dan damai.
"Ya sesuai dengan harapannya, damai, tidak ada kekerasan, Indonesia masih aman, pemilunya aman," katanya.